Badan Pusat Statistik mencatat jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2019 sebanyak 7,05 juta orang. Angka tersebut meningkat 0,71% dibandingkan dengan Agustus 2018 yang hanya berjumlah 7 juta orang.
Pada Agustus 2019, sebanyak 126,51 juta orang tercatat sebagai penduduk yang bekerja, atau meningkat sebesar 2,02% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 124,01 juta orang.
"Dibandingkan tahun lalu, jumlah penduduk bekerja bertambah 2,5 juta orang dan pengangguran meningkat 50.000 orang," kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Selasa (5/11).
Namun demikian, Suhariyanto melanjutkan, sejalan dengan naiknya jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga meningkat. TPAK pada Agustus 2019 tercatat sebesar 67,49%, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 67,26%.
"Peningkatan TPAK memberikan indikasi potensi ekonomi dari sisi pasokan tenaga kerja," ujarnya.
Dari sisi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), untuk mengukur tenaga kerja yang tidak diserap oleh pasar kerja, pada Agustus 2019 mengalami penurunan menjadi 5,28%. Lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 5,34%.
"Berarti setiap 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar 5 orang yang menganggur," ucapnya.
Jika dilihat dari jenis kelamin, sebanyak 5,31% TPT adalah penduduk laki-laki, sedangkan sebanyak 5,23% TPT adalah penduduk perempuan.
TPT juga masih didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 10,42%. Kemudian disusul tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) 7,92%.
Untuk tingkat perguruan tinggi (universitas) juga masih mencatatkan angka TPT yang tinggi yaitu sebesar 5,67%. Untuk angka terendah TPT terdapat untuk lulusan Sekolah Dasar (SD) yang tercatat sebesar 2,41%.
Adapun jika dilihat dari sisi status pekerjaannya, pada Agustus 2019 didominasi oleh sektor informal sebesar 55,72% atau 70,49 juta orang yang statusnya rata-rata adalah memiliki usaha sendiri. Dari sektor formal hanya 44,28% atau 56,02 juta orang yang rata-rata pekerjaannya adalah buruh, pegawai, atau karyawan.