close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi transportasi publik. Alinea.id/Oky Diaz
icon caption
Ilustrasi transportasi publik. Alinea.id/Oky Diaz
Bisnis
Kamis, 05 Januari 2023 07:16

Jumlah penumpang angkutan umum naik 71,09% pada Nataru 2022

Jumlah penumpang angkutan umum di semua moda transportasi pada periode Nataru mencapai 10,31 juta penumpang.
swipe

Pergerakan penumpang angkutan umum meningkat 71,09% selama periode libur Natal 2022 dan tahun baru 2023 (Nataru). Angka ini berdasarkan hasil pemantauan Posko Angkutan Nataru Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sepanjang 19 Desember 2022-3 Januari 2023.

Volume penumpang angkutan Nataru 2021 sebanyak 6,03 juta penumpang dan meningkat menjadi 10,31 juta penumpang pada periode sama tahun ini. Kenaikan terjadi di seluruh moda transportasi, baik angkutan jalan, penyeberangan, laut, udara, dan kereta api.

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengungkapkan, sejumlah perjalanan angkutan umum sempat mengalami gangguan perjalanan akibat cuaca ekstrem. Gangguan menyebabkan penundaan keberangkatan ataupun pembatalan perjalanan.

"Kita melihat bahwa gangguan cuaca merupakan tantangan yang paling besar dihadapi pada tahun ini di tengah melonjaknya jumlah penumpang," kata Budi saat menutup Posko Angkutan Nataru di kantor Kemenhub, Jakarta, Rabu (4/1).

Budi menuturkan, Kemenhub telah berupaya melakukan antisipasi terhadap hambatan pada periode Nataru. Dia menilai, evaluasi yang dilakukan dapat dijadikan sebagai bahan persiapan ke depannya.

"Yang sudah kita siapkan relatif berjalan baik dan tetap ada beberapa evaluasi yang harus ditingkatkan ke depannya sebagai persiapan untuk menghadapi angkutan Lebaran tahun ini," ujar Budi.

Disampaikan Budi, terdapat sejumlah upaya yang telah dilakukan guna mengantisipasi gangguan cuaca. Di antaranya, meningkatkan pengawasan terhadap aspek keselamatan, berkoordinasi dengan operator sarana dan prasarana transportasi, dan mengimbau masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem.

Adapun sejumlah catatan pelaksanaan angkutan Nataru yang akan dilakukan evaluasi, antara lain, sinkronisasi yang lebih baik antara pengambilan kebijakan dengan pelaksanaan di lapangan, pengaturan cuti bersama dan waktu libur sekolah untuk membagi beban lalu lintas jalan, serta menyiapkan armada yang memadai.

Selain itu, evaluasi juga bakal dilakukan terkait antisipasi titik-titik krusial yang berpotensi terjadi kepadatan lalu lintas atau lonjakan penumpang, pengaturan rest area, dan titik-titik yang berpotensi terdampak kondisi alam, seperti banjir, longsor, dan lain-lain.

"Menghadapi angkutan Lebaran, yang kurang dari 4 bulan lagi, saya juga minta kepada jajaran Kemenhub untuk melakukan pengamatan dengan lebih teliti dan selalu berkoordinasi intensif dengan stakeholder," tutur Budi.

Budi juga meminta jajarannya melakukan terobosan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah orang yang bepergian di periode libur perayaan besar lainnya. "Survei harus dilakukan secara akurat terkait berapa jumlah pemudik yang akan terjadi sehingga lonjakan yang terjadi dapat diantisipasi lebih baik."

Selain lonjakan penumpang angkutan umum, jumlah kendaraan yang terpantau keluar Jabodetabek melalui 4 gerbang tol (GT) utama mencapai 2,24 juta kendaraan. Angka ini meningkat 7,54% dibandingkan periode tahun lalu sebanyak 2,07 juta kendaraan.

Sementara itu, kendaraan yang masuk Jabodetabek mencapai 2,18 juta kendaraan atau meningkat 7,48% dari tahun lalu 2,01 juta kendaraan. Atas capaian ini, Menhub mengapresiasi seluruh pihak yang mendukung posko angkutan Nataru, yang operasionalnya berakhir 4 Januari 2023.

"Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang memberikan dukungan secara langsung atau tidak langsung, dan saya melihat bahwa kekompakan dari stakeholder ini menjadi kunci dari keberhasilan kita semua," tutur Budi.

img
Gempita Surya
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan