Berkembangnya bisnis PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV), dengan aplikasi streaming Vision+ menjadikan perseroan tidak khawatir bersaing dengan layanan streaming asal Amerika Serikat, Netflix maupun Disney+.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan, saat ini layanan Over-the-top (OTT) Vision+ telah memiliki lebih dari 1,2 juta pelanggan. Jumlah pelanggan ini jauh lebih banyak dari pelanggan Netflix di Indonesia yang mencapai 500.000 orang.
"Jumlah pelanggan Vision+ lebih dari 1,2 juta orang, dengan registered user mencapai 4,6 juta dan tumbuh terus. Target sampai akhir tahun, jumlah pelanggan ini bisa tumbuh sampai 2 juta," ujar Hary dalam public expose MNC Vision Networks, Selasa (28/7).
Sementara, lanjutnya, jumlah pengguna aktif bulanan (Monthly active user/MUA) Vision+ saat ini telah mencapai 29 juta orang. Hary yakin jumlah pelanggan Vision+ terus berkembang pesat dan terus memimpin pasar.
Selain alasan tersebut, Hary mengatakan masyarakat Indonesia masih menggemari konten lokal. Menurutnya, masyarakat yang menyukai konten luar kebanyakan berasal dari kelas atas.
"Yang suka internaional content, Hollywood, dan sebagainya itu segmen atas, bukan menengah. Sasaran kami dengan Vision+ ini adalah middle up segment," ujarnya.
Hary melanjutkan, kegemaran masyarakat Indonesia akan konten lokal dapat dibuktikan dengan pangsa pasar kanal televisi berbayar di Indonesia yang sekitar 70%-nya dimiliki lokal.
Untuk diketahui, saat ini Grup MNC dengan empat free to air (FTA) TV dan kanal berbayarnya memiliki pangsa pasar 25,9% di Indonesia. Jumlah ini merupakan pangsa pasar tertinggi, dan lebih besar dari pesaingnya seperti Trans Group dengan pangsa pasar 19,01%, Surya Citra Media 15,19%, dan Viva Group 13,71%.
"Jadi masyarakat Indonesia yang berlangganan TV berbayar itu juga suka menonton konten lokal," tuturnya.
Menurut Hary, apabila empat saluran FTA milik MNC Group dikeluarkan dari hitungan tersebut, 12 kanal berbayar milik MNC Group masih mendominasi dengan pangsa pasar sebesar 21,1%.
"Gambaran itu memberikan kesimpulan, meskipun ada Netflix yang jumlah pelanggannya 500.000 orang, kedua terbesar saat ini, kami tidak khawatir," ucapnya.