PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menggandeng Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam pembangunan proyek LRT Jabodebek. Hal ini dilakukan sebagai komitmen menyelesaikan pekerjaan sesuai tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
"KAI menggandeng BPKP sehingga semua pengeluaran tentang LRT Jabodebek di-review dan KAI mengeluarkan pembiayaan sesuai rekomendasi dari BPKP," kata VP Public Relations KAI, Joni Martinus, dalam keterangan resmi, ditulis Minggu (5/2).
Joni mengatakan, KAI diberi mandat pemerintah untuk mengoperasikan prasarana, perawatan prasarana, dan pengusahaan prasarana LRT Jabodebek. Tugas ini termasuk pendanaan pembangunan prasarana LRT terintegrasi.
Mandat tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 49 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jabodebek. Oleh karenanya, langkah KAI menggandeng BPKP ini diambil guna mewujudkan akuntabilitas proyek agar dapat dipertanggungjawabkan
"Dengan sudah ditinjau oleh auditor negara, maka pembayaran yang dilakukan KAI kepada kontraktor sudah mempunyai akuntabilitas sesuai governance," tutur Joni.
Transparansi perusahaan yang dinilai BPKP atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan, KAI konsisten dan berkelanjutan dalam menerapkan GCG. Ini didasarkan pada hasil asesmen GCG 2021 dan penilaian Indonesian Corporate Accountability Index (Icorpax) 2022, yang semuanya dilakukan Perwakilan BPKP Jawa Barat (Jabar) dengan capaian nilai sangat baik.
Joni menekankan, KAI berkomitmen menerapkan GCG secara berkelanjutan, termasuk dalam pengerjaan proyek LRT Jabodebek. Progres konstruksi LRT Jabodebek hingga kini mencapai 89,11%.
LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi pada Juli 2023. Moda transportasi publik ini akan dioperasikan menggunakan sistem berbasis komunikasi yang dapat mengoperasikan kereta, memproyeksikan jadwal secara otomatis dari pusat kendali operasi, serta tanpa masinis.
LRT Jabodebek diproyeksikan akan beroperasi rata-rata sebanyak 434 perjalanan dalam satu hari dengan kapasitas 1.308 setiap rangkaiannya. Nantinya, LRT Jabodebek akan beroperasi dengan headway 4 menit untuk Stasiun Dukuh Atas ke Cawang serta 8 menit dari Cawang ke Harjamukti dan Cawang ke Jati Mulya.
"KAI mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang terlibat atas terjalinnya kerja sama yang baik selama ini. Sehingga, diharapkan LRT Jabodebek dapat melayani pelanggan pada waktu yang telah ditentukan," tutur Joni.