PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) menargetkan pendapatan perseroan bisa tumbuh melebihi pertumbuhan ekonomi pada 2021. Seperti diketahui, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5% pada 2021.
Direktur Kalbe Farma Bernadus Karmin Winata mengatakan, pihaknya akan menyiapkan strategi untuk mendorong pertumbuhan dari pendapatan, agar selalu di atas pertumbuhan ekonomi yang ada.
"Mungkin kalau kita ambil contoh 2020 itu yang akan akan terjadi, meskipun ekonomi Indonesia minus, Kalbe pasti akan mencapai pertumbuhan positif. Karena kami melihat ada perbaikan ekonomi," ujar Bernadus dalam konferensi pers RUPSLB perseroan, Rabu (23/12).
Memasuki 2021, pemerintah dan banyak lembaga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 5%. Sehingga, pertumbuhan pendapatan ditargetkan Kalbe Farma di atas 5%.
"Bisa plus 2% atau plus 3% di atas pertumbuhan ekonomi. Itu yang akan kita usahakan 2021," ujar dia.
Untuk meraih target tersebut, dia mengatakan pihaknya akan melakukan ekspansi, di semua lini bisnis Kalbe Farma. Sehingga, semua divisi memiliki kesempatan untuk tumbuh.
Perseroan pun menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1 triliun pada tahun depan.
"Terakhir belanja modal kita di atas Rp1,5 triliun terjadi di 2019, itu puncak dari belanja modal kita yang terbesar. Mungkin tiga tahun mendatang, dari 2021-2023 kita tak akan punya belanja modal yang akan sebesar 2019," tuturnya.