Sejak resmi menjadi calon wakil presiden, Sandiaga Salahuddin Uno telah menjual saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) senilai Rp502,95 miliar.
Pada 10 Agustus 2018, Sandi yang saat itu masih menjabat sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, dideklarasikan sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Setelah resmi menjadi Cawapres nomor urut 02, Sandi yang telah mundur dari dunia bisnis tersebut kemudian menjalani proses kampanye. Sandi harus berkeliling Indonesia mulai 23 September 2018 untuk berkampanye.
Kurun waktu dua bulan sejak masa kampanye, pasangan Prabowo-Sandi telah menghabiskan dana Rp34,5 miliar. Sandiaga merogoh kocek dari kantongnya sendiri hingga Rp28,5 miliar.
Sandi yang telah mengundurkan diri sebagai Wagub DKI Jakarta itu memang dikenal sebagai pengusaha sukses. Dia memiliki sejumlah portofolio di perusahaan investasi yang dibangunnya bersama konglomerat Edwin Soeryadjaya di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG).
Sebulan setelah periode kampanye dimulai, Sandi langsung melego kepemilikan saham di dalam Saratoga. Hanya kurun waktu Oktober-November saja, Sandi telah menjual ratusan juta lembar saham dalam Saratoga.
Dalam kurun waktu dua bulan tersebut, Cawapres nomor urut 02 itu sudah sembilan kali menjual saham Saratoga. Dari sembilan kali transaksi penjualan saham Saratoga, setidaknya Sandi mengantongi duit Rp502,95 miliar.
Jika diakumulasi, Sandi telah menjual kepemilikan 4,54% kepemilikan, setara 123,3 juta lembar saham di dalam SRTG. Kini, Sandi masih menggenggam saham SRTG sebanyak 23,25% atau 630,8 juta lembar dari akhir September sebanyak 754,12 juta lembar setara 27,79% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Cawapres yang diusung oleh Partai Gerindra ini menjelaskan tujuan penjualan saham Saratoga. Menurutnya, pelepasan kepemilikan itu tidak lain untuk membiayai kampanye Pilpres 2019.
"Saya harus all out, menjual saham yang saya miliki untuk membiayai kampanye, karena sampai saat ini belum ada donasi," kata Sandiaga, di Rumah Pemenangan Prabowo Sandi, Malang, Jawa Timur, Rabu (5/12).
Padahal, proses kampanye Sandiaga setelah dipinang sebagai calon wakil presiden baru berjalan sekitar dua bulan. Artinya, selama dua purnama tersebut biaya yang dikeluarkan Sandi untuk kampanyenya hampir setengah triliun rupiah. Sedangkan masa kampanye masih akan berlangsung hingga 13 April 2019 atau tersisa sekitar lima bulan lagi.
Jika dalam dua bulan Sandiaga telah menghabiskan hingga Rp500 miliar, maka untuk masa kampanye lima bulan ke depan, bisa-bisa Sandiaga masih membutuhkan duit hingga lebih dari Rp1 triliun.
Kendati demikian, Sandiaga enggan untuk menjawab terkait berapa biaya kampanye per bulan yang dibutuhkan. Dia hanya menegaskan bahwa semua kebutuhan biaya kampanye sudah dihitung oleh bendahara yang ada di dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
"Bendahara akan menyampaikan kebutuhan dana kampanye, dan itu yang akan saya penuhi," kata Sandiaga.
Selama tiga bulan terakhir, saham Saratoga bergerak pada kisaran Rp3.630 hingga Rp4.250 per lembar. Pada penutupan pasar modal hari ini, Jumat (7/12) saham Saratoga berada di zona merah. Saham SRTG turun 10 poin atau 0,27% ke harga Rp3.710 per saham.
Berikut rincian penjualan saham Saratoga oleh Sandiaga Uno:
1. Pada 2 Oktober menjual sebanyak 12.000.000 saham pada harga Rp3.776 per lembar. Dengan demikian, Sandi meraih dana senilai Rp45,31 miliar.
2. Pada 3 Oktober menjual sebanyak 39.400.000 saham pada harga Rp3.776 per lembar. Dengan demikian, Sandi meraih dana senilai Rp148,77 miliar.
3. Pada 8 Oktober menjual sebanyak 28.000.000 saham pada harga Rp3.776 per lembar. Dengan demikian, Sandi meraih dana senilai Rp105,73 miliar.
4. Pada 9 Oktober menjual sebanyak 2.100.000 saham pada harga Rp3.802 per lembar. Dengan demikian, Sandi meraih dana senilai Rp7,99 miliar.
5. Pada 26 November menjual 10.000.000 saham pada harga Rp3.776 per lembar. Dengan demikian, Sandi meraih dana senilai Rp37,76 miliar.
6. Pada 27 November menjual 5.000.000 saham pada harga Rp3.776 per lembar. Dengan demikian, Sandi meraih dana senilai Rp18,88 miliar.
7. Pada 28 November menjual sebanyak 15.900.000 saham pada harga Rp3.776 per lembar. Dengan demikian, Sandi meraih dana senilai Rp60,03 miliar.
8. Pada 3 Desember 2018 menjual sebanyak 10.000.000 saham pada harga Rp3.776 per lembar. Dengan demikian Sandi meraih dana senilai Rp37,76 miliar.
9. Pada 4 Desember 2018 menjual sebanyak 10.900.000 saham pada harga Rp3.776 per lembar. Dengan demikian, Sandi meraih dana senilai Rp41,16 miliar.