Emiten produsen base metal di Indonesia, PT Kapuas Prima Coal Tbk. (ZINC), mencatatkan kinerja yang positif di semester I-2021, yang didorong oleh tren penguatan harga komoditas yang terus berlanjut.
Perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp499,9 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 65,9% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp301,4 miliar. Sementara dari sisi laba bersih perseroan hingga Juni 2021 melesat mencapai Rp89,5 miliar, atau tumbuh 118,8% dari periode yang sama di 2020 yang tercatat sebesar Rp40,9 miliar.
Direktur ZINC Evelyne Kioe mengatakan, pihaknya bersyukur dapat melanjutkan kinerja yang baik di semester I-2021 ini. Menurutnya, pencapaian ini tidak lepas dari adanya peningkatan harga komoditas dan peningkatan permintaan untuk komoditas bijih besi, serta logam dasar, terutama untuk konsentrat timbal dan seng dari berbagai negara.
"Selain itu, pencapaian ini juga didukung dari hasil peningkatan kapasitas dan kualitas produksi yang terus dilakukan oleh perseroan untuk mencapai target kinerja di tahun ini,” kata Evelyne dalam keterangan resminya, Sabtu (28/8).
Dia melanjutkan, hingga Juni 2021, kontribusi terbesar penjualan ZINC berasal dari konsentrat seng yang mencapai Rp230,4 miliar, meningkat 57,7% dari periode yang sama di 2020 sebesar Rp146,0 miliar. Kemudian disusul oleh penjualan komoditas perak yang tercatat sebesar Rp92,5 miliar, dan konsentrat timbal sebesar Rp85,9 miliar.
Sementara itu, selama semester I-2021, perseroan memperoleh tambahan penjualan dari konsentrat besi sebesar Rp68,4 miliar, sedangkan penjualan komoditas bijih besi ZINC tercatat mengalami peningkatan sebesar 205,8% atau mencapai Rp22,6 miliar.
Di sisi lain, Evelyne menuturkan saat ini perseroan terus melanjutkan peningkatan produksi serta penambangan untuk mencapai target kinerja di akhir 2021.
Sebagai informasi, ZINC menetapkan target penjualan untuk akhir 2021 bisa mencapai Rp1,2 triliun hingga Rp1,5 triliun. Seiring dengan upaya meningkatkan produksi, perseroan juga terus menambah jumlah alat berat serta mengembangkan infrastruktur untuk penambangan bawah tanah.
“Karena kami melakukan penambangan di bawah tanah, kami akan terus memperluas dan memperpanjang jaringan bawah tanah untuk mendapatkan ore deposit yang ditargetkan. Sejalan dengan langkah-langkah yang dijalankan tersebut, kami optimis dapat mempertahankan kinerja positif di akhir tahun ini,” tutur Evelyne.