Kebutuhan anggaran untuk promosi destinasi pariwisata mencapai Rp7 triliun tahun ini.
Presiden Joko Widodo menyebut Kementerian Pariwisata sudah mengajukan anggaran tersebut untuk mempromosikan destinasi wisata Indonesia ke mancanegara.
"Pak Menteri Pariwisata (Arief Yahya) meminta Rp7 triliun, dari sebelumnya Rp1 triliun untuk promosi pariwisata. Tidak masalah, tapi pertanyaannya produknya sudah siap belum? Saya lihat destinasinya belum siap," katanya.
Oleh karena itu, Jokowi sudah memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk konsentrasi menggarap 4 destinasi pariwisata prioritas dari 10 Bali Baru yang sedang dikembangkan dari sisi infrastruktur.
Sebanyak 4 destinasi pariwisata prioritas yang menjadi prioritas untuk dibangun infrastruktur pendukungnya lebih dulu yakni Mandalika, Danau Toba, Labuan Bajo, dan Borobudur.
Presiden menegaskan infrastruktur dibangun besar-besaran tahun ini karena juga terkait dengan pengembangan pariwisata termasuk ketersediaan pasokan listrik.
Lebih lanjut, Jokowi juga mengatakan peluang pariwisata sangat besar untuk digarap agar bisa menyumbangkan devisa terbanyak.
"Peluang pariwisata sangat besar sekali, kita masuk 6 besar negara terindah di dunia kemudian kita juga masuk 10 besar negara yang wajib dikunjungi," katanya.
Jokowi menyebut devisa pariwisata sudah mencapai US$16 miliar. Sumbangan ini melebihi kelapa sawit. (Ant)