close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi PLTN. Foto Pixabay
icon caption
Ilustrasi PLTN. Foto Pixabay
Bisnis
Kamis, 17 Februari 2022 15:56

Kejar target netral karbon 2060, PLTN akan masuk di 2049

Mulai tahun 2035 pemenuhan kebutuhan energi akan didominasi oleh variabel renewable energy berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
swipe

Pemerintah memiliki target mencapai netral karbon tahun 2060 mendatang. Semua sektor berupaya menekan emisi, salah satunya kelistrikan. Nantinya setelah 2030 penambahan pembangkit tidak hanya berasal dari energi terbarukan, tapi juga energi baru seperti nuklir.  

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Dia mengatakan mulai tahun 2035 pemenuhan kebutuhan energi akan didominasi oleh variabel renewable energy berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Pada tahun berikutnya akan diikuti oleh Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL). Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) akan masuk di 2049 dan di 2060 akan mencapai 35 giga watt (GW).

"Hidrogen akan dimanfaatkan bertahap mulai 2031 dan masif di 2051. Sedangkan pembangkit PLTN operasi 2049," ungkap Arifin dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri ESDM, Kamis, (17/2).

Target transisi energi yang lebih dekat adalah mencapai bauran 23% pada tahun 2025. Namun hingga tahun 2021 capaian bauran baru 11,7% sehingga berbagai upaya dilakukan demi mencapai bauran tersebut.

"Yang dilakukan antara lain pemasangan PLTS Atap, akan dilakukan oleh privat sektor 3,6 GW, pembangunan pembangkit EBT 10,6 GW termasuk di dalam RUPTL dan penerapan biofuel 11,6 juta kilo liter (KL)," jelasnya.

Menurutnya penambahan EBT ini bisa berjalan baik jika rancangan Perpres pembelian energi terbarukan segera dapat ditetapkan. Serta kemudahan perizinan berusaha dari kementerian dan lembaga terkait, dan insentif baik fiskal dan non fiskal.

"Tingkat emisi 2060 sektor energi pada skenario net zero emission (NZE). 401 juta ton CO2 emisi khususnya dari industri dan transportasi. Saat ini tim NZE Kementerian ESDM sedang pendalaman roadmap NZE kurangi emisi 2060 sektor energi," paparnya.

Berdasarkan peta jalan transisi energi yang telah disusun, kata Arifin, pengembangan energi terbarukan fokus pada tenaga surya, hidrogen, dan retirement (pensiunkan) PLTU secara bertahap.

"Tapi kita juga tetap gunakan pemanfaatan teknologi rendah emisi seperti carbon capture and storage atau carbon capture, utilization, and storage (CCS/CCUS). Dapat diterapkan di sisi demand antara lain kompor listrik dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) disamping management energi," ucapnya.

img
Anisatul Umah
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan