PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akan memberikan suntikan modal untuk mengembangkan financial technolgy (fintech) kepada anak usaha mereka, yaitu PT Central Capital Ventura (CCV). Rencananya, modal yang akan disuntik sebesar Rp50 miliar tahun depan.
“Kita prinsipnya akan menyediakan dana kalau itu positif. Enggak banyak, paling Rp50-an miliar,” kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja saat ditemui di Senayan City, Jakarta, Sabtu (23/11).
Jahja mengatakan, suntikan dana itu nanti akan digunakan sebagai modal untuk pendanaan perusahaan rintisan (startup). Menurutnya, saat ini BCA terus mendorong pengembangan layanan digital. Hal itu sejalan dengan tren perkembangan teknologi.
CCV nantinya akan melakukan investasi dan berkolaborasi dengan perusahaan fintech. Tak hanya BCA, perusahaan ventura ini diharapkan bisa mendukung ekosistem layanan keuangan anak perusahaan BCA lainnya.
Di samping itu, Jahja mengatakan, kini tren layanan digital perbankan mengalami pertumbuhan. Hal itu dibuktikan dengan tren menurunnya jumlah transaksi nasabah di kantor cabang BCA.
"Sekarang 75% pengguna digital mobile banking dan internet banking. Transaksi hanya 1,8% saat ini. Padahal tahun 2017 itu transaksi mencapai 17% di kantor cabang," katanya.
Tahja menambahkan, pihaknya akan terus mengembangkan layanan digital perbankan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama generasi milenial.
"Presiden itu sangat optimis dengan teknologi, jadi kita akan terus mengembangkan market, terutama untuk pasar millenial," tuturnya.