close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Perdagangan, M. Lutfi. Dokumentasi Setkab
icon caption
Menteri Perdagangan, M. Lutfi. Dokumentasi Setkab
Bisnis
Selasa, 04 Mei 2021 19:14

Kemendag akan fokus genjot ekspor komoditas pertanian

Komoditas sarang burung walet dan porang jadi prioritas karena dinilai memiliki prospek lebih besar.
swipe

Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan bersinergi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menggenjot ekspor sarang burung walet. Pertimbangannya, komoditas tersebut memiliki nilai luar biasa dan Indonesia menjadi produsen utama.

"Indonesia menjadi produsen utama sarang burung walet untuk dunia bahkan kalau tidak salah saya, hampir 80% kapasitas dunia itu disuplai dari Indonesia," ujar Menteri Perdagangan, M. Lutfi, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/5).

Pada tahap awal, kedua instansi akan mengharmonisasi regulasi. "Idenya satu, bahwa kita akan mencoba menggalakkan ekspor kekayaan Indonesia ini untuk mendapatkan hasil terbaik bagi petani-petani kita, bagi industri di dalam negeri," jelasnya.

Pada 2020, ekspor sarang burung walet mencapai sekitar 1.316 ton dengan nilai US$540 juta. Menurut Lutfi, terdapat disparitas harga luar biasa dari komoditas ini lantaran masing-masing negara tujuan utama mempunyai nilai berbeda, seperti di Hong Kong.

"Kita menjual hampir lebih dari 85% dari ekspor kita (ke Hong Kong). Harga per kilogramnya itu hanya 88 dolar (AS). Sedangkan di RRT, harga satu kilogramnya lebih dari 1.500 dolar," paparnya, mengutip situs web Sekretariat Kabinet.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), lanjutnya, telah memerintahkan anak buahnya memastikan Indonesia mendapatkan harga terbaik. "Kementerian Perdagangan akan mengadakan streamlining dari proses-proses perizinan ekspor."

Lutfi mengklaim, Indonesia telah membukukan komitmen ekspor sarang burung walet senilai Rp16 triliun saat dirinya mengunjungi China beberapa waktu lalu.

"Hari ini, angka itu baru separuhnya dan kita akan mengejar target tersebut di akhir tahun 2021," janji dia.

Selain sarang burung walet, Kemendag akan melibatkan Kementan dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam memperluas pasar ekspor tanaman porang. Setiap instansi bertugas di bidang masing-masing.

"Kita akan kerjakan bersama-sama," ucapnya. "Menteri mertanian dari hulunya, kemudian menteri perindustrian untuk prosesnya, dan juga dari Kementerian Perdagangan untuk menjualnya di pasar dunia."

Menurutnya, tanaman porang merupakan produk substitusi tepung terigu dan cenderung digemari karena dinilai lebih sehat. "Ini merupakan tren dan mendapatkan harga yang luar biasa," tutupnya.

img
Fatah Hidayat Sidiq
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan