Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan segera menerbitkan izin impor bawang putih sebanyak 62.000 ton, menyusul harga bawang putih yang terus melonjak dalam beberapa pekan terakhir.
Sekretaris Jenderal Kemendag Oke Nurwan mengatakan 62.000 ton bawang putih tersebut adalah yang telah memenuhi kelengkapan dokumen impor dari sebanyak 103.000 ton impor bawang putih yang diajukan Kementerian Pertanian (Kementan).
"Sebanyak 103.000 ton impor kan ada persyaratan yang harus dipenuhi. Yang dokumennya lengkap itu sekitar 62.000 ton, sudah kita proses dan akan segera terbit," katanya di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (13/2).
Oke juga membantah bahwa impor bawang putih yang segera masuk tersebut berasal dari China. Oke mengatakan sebagian mungkin juga diimpor dari India.
"Lupa lagi saya (berapa importirnya). Tapi kita buka kok. Tidak harus dari China semua, dari India ada," ujarnya.
Sementara menunggu impor bawang putih baru, saat ini Kemendag terus melakukan pengawasan ke 63 importir bawang putih agar tidak menumpuk barangnya di gudang dan segera mendistribusikannya ke pasar.
"Yang kita monitor itu baru setengahnya lah dari 63 importir. Ada stok dan harus disebarkan, kan nanti mereka perlu menyikapi pasokan baru yang akan segera datang," ucapnya.
Oke pun menjelaskan setelah pengawasan kepada sejumlah importir tersebut dilakukan, harga bawang putih mulai turun, salah satunya di Pasar Kramat Jati. Sebelumnya, harga jual bawang putih sempat melonjak hingga Rp50.000 per kilogram.
"Sekarang harga sudah mulai turun di Kramat Jati karena tadi kita segera mengambil, ada yang masih tersedia stok di importir harus segera disebar ke distributor," jelasnya.