Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) ke 49.095 desa dari 74.961 desa dengan total anggaran Rp2,27 triliun. Ini merupakan bagian upaya meningkatkan daya beli masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar berharap, BLT Dana Desa dapat dimanfaatkan oleh keluarga penerima manfaat (KPM) dalam menghadapi perayaan Lebaran 2021 ini.
"Lebaran kurang dua hari lagi. BLT harus segera bisa dimanfaatkan oleh KPM," ujarnya, di Jakarta, Selasa (11/5).
Mendes PDTT juga mengaku, terus melakukan percepatan penyaluran BLT dana desa yang dinilainya penting dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan dan meningkatkan daya beli warga desa dalam menghadapi Idulfitri.
Abdul Halim menjelaskan, aturan peniadaan mudik tentunya berdampak pada penurunan aktivitas ekonomi warga desa di Hari Raya Lebaran 2021. Mengatasi hal tersebut, Kemendes PDTT berupaya mengoptimalkan Dana Desa untuk BLT dan Padat Karya Tunai Desa (PKTD).
"BLT dan PKTD memang totalitas belum menggantikan perputaran uang desa di masa mudik lebaran sebelum terjadinya pandemi Covid-19, namun akan membantu warga desa dalam menghadapi lebaran ini," ujarnya.
Hingga 8 Mei 2021, penyerapan dana desa telah Rp18,86 triliun atau sekitar 26% dari total pagu Rp72 triliun. Aokasi ini telah dicairkan ke 52.372 desa atau sekitar 70 persen dari total desa 74.961 desa.
Dari jumlah tersebut, Dana Desa yang dialokasikan untuk Desa Aman Covid-19 sebesar Rp3,46 triliun sebesar 18,4% dan untuk BLT dana desa sebesar Rp2,27 triliun atau sekitar 12% dari pencairan.
Adapun Penyerapan Dana Desa di lokasi PPKM Mikro hingga 8 Mei 2021 mencapai Rp18,10 yang dicairkan untuk 50.398 desa.