Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat total pesawat di Indonesia mengalami penurunan sejak pandemi Covid-19. Hal ini menjadi tantangan pemerintah dalam melayani kebutuhan masyarakat.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Nur Isnin mengatakan, data hingga 31 Mei 2022 jumlah pesawat yang berguna sebanyak 336 pesawat di Air Operator Certificate (AOC) 121. Sedangkan, yang AOC 135 tersisa 222 pesawat.
“Yang serviceable itu menurun sekitar 4% dari sebelum pandemi yaitu 561 (pesawat) di AOC 121 dan 304 (pesawat) di AOC 135. Melihat angka tersebut, jumlah pesawat yang siap melayani kebutuhan masyarakat akan transportasi merupakan tantangan saat ini dan ke depan,” kata Isnin dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI, Selasa (28/6).
Sebagai informasi, AOC 121 adalah sertifikat yang diberikan kepada pesawat berkapasitas di atas 30 tempat duduk. Sedangkan, AOC 135 merupakan sertifikat yang diberikan kepada pesawat berkapasitas di atas 30 tempat duduk.
Isnin menyebut, peningkatan jumlah armada pesawat sangat diperlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan jasa transportasi terutama untuk penerbangan domestik.
“Tentu saja tidak lepas dari bagaimana kita meningkatkan kapasitas perawatan pesawat (MRO) dalam negeri dan selain itu juga efisiensi dan optimalisasi produksi dari rekan-rekan operator,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin membeberkan data traffic penumpang dan pesawat di 20 bandara yang dikelola, termasuk bandara terbesar Indonesia, yakni Soekarno-Hatta, Cengkareng. Data menunjukkan adanya kenaikan yang signifikan hingga Juni 2022.
“Rata-rata trafik per hari pada tahun 2022 (periode 1 Januari 2021 - 20 Juni 2022 ) penumpang sebesar 148.550 pax per hari, naik 76% dibanding 2021,” kata Awaluddin.
Untuk rata-rata pergerakan penumpang sebesar 1.230 per hari atau naik 49% dibandingkan 2021. Hal itu menjadi bukti titik balik penerbangan Indonesia kembali pulih pada 2022 ini.
Dia merinci, pada Mei 2022 pergerakan penumpang sudah mencapai 6,06 juta atau tertinggi pada tahun ini. Capaian ini naik 38% dibandingkan bulan sebelumnya. Sehingga, diprediksi pergerakan di bandara kelolaan AP II pada tahun ini mencapai 201 ribu pergerakan pesawat dan 25,3 juta pergerakan penumpang.
“Pergerakan pesawat hari ini tidak kurang 221 ribu pergerakan dalam arti jumlah ini kami prediksi akhir 2022 nanti naik 49% dibandingkan realisasi 2021. jadi angka ini memberi optimisme dengan sudah ada relaksasi aturan pandemi Covid,” ujarnya.