Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) menetapkan hasil penjualan Cash Waqaf Linked Sukuk (CWLS) untuk seri SWR002 sebesar Rp24,14 miliar yang ditawarkan mulai tanggal 9 April hingga 3 Juni 2021.
CWLS Ritel seri SWR002 memiliki tenor 2 tahun dan menawarkan tingkat imbalan/kupon tetap sebesar
5,57% per tahun, yang imbalannya akan disalurkan untuk program/kegiatan sosial yang memiliki dampak sosial dan ekonomi untuk masyarakat.
"Penerbitan CWLS Ritel seri SWR002 tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk mendukung Gerakan Wakaf Nasional, membantu pengembangan investasi sosial, dan pengembangan wakaf produktif di Indonesia," tulis keterangan resmi DJPPR, Senin (7/6).
CWLS seri SWR002 ini menggunakan akad wakalah, dengan menggunakan barang milik negara (BMN) dan proyek APBN 2021 sebagai underlying assets. Penjualan SWR002 menjangkau 591 wakif di seluruh provinsi di Indonesia.
Selain itu, hasil pemesanan SWR002 sampai dengan berakhirnya masa penawaran adalah sebesar Rp24,141 miliar, yang berasal dari wakif individu sebesar Rp15,661 miliar dan wakif institusi Rp8,480 miliar.
Total pemesanan SWR002 meningkat sekitar 62% dibandingkan SWR001 yang sebesar Rp14,902 miliar. Adapun, jumlah wakif SWR002 sebanyak 591, yang terdiri dari 588 wakif individu dan 3 wakif institusi.
Penyaluran imbalan dilakukan nazir kredibel yang ditunjuk oleh Lembaga Keuangan Syariah-Penerima Wakaf Uang (LKSPWU) dan disetujui Badan Wakaf Indonesia (BWI) sebagai regulator dan pengawas nazir.
Dalam penerbitan SWR002 kali ini, pemerintah menggandeng mitra distribusi beserta Nazhir meliputi Bank Syariah Indonesia (LazisNU dan LazisMU), Bank Muamalat Indonesia (Baitulmaal Muamalat), dan Bank CIMB Niaga Syariah (Dompet Dhuafa Republika).
Kemudian Bank Permata Syariah (Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar), Bank Mega Syariah (Badan Wakaf Indonesia dan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia), serta Bank Syariah Bukopin (Wakaf Bangun Nurani Bangsa dan Yayasan Global Wakaf).