Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bekerja sama dengan perusahaan teknologi pembayaran global Visa untuk mempromosikan Indonesia sebagai destinasi wisata favorit bagi wisatawan mancanegara. Kerja sama dijalin lewat perusahaan PT Visa Worldwide Indonesia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan posisi Visa sebagai penyedia pembayaran digital terkemuka di dunia dapat bermanfaat memperluas kampanye pariwisata Indonesia ke depan.
“Kemitraan ini memungkinkan Visa untuk memainkan peranan penting dalam meningkatkan popularitas Indonesia di mata global sebagai negara yang memiliki berbagai destinasi wisata memesona,” kata Arief Yahya dalam acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU), di Kementerian Pariwisata, Jakarta, Rabu (15/5).
Selain itu, kata Arief, kerja sama ini menjadi bagian dari upaya Kemenpar untuk mempromosikan merchant-merchant lokal yang tersebar di berbagai destinasi wisata di Indonesia. Utamanya di Bali, Jakarta, dan Kepulauan Riau.
“Kita fokus saja di tiga lokasi itu dulu. Wisatawan tersebar di Bali 40%, Jakarta 30%, dan Kepri 20%. Jadi Visa kalau fokus di situ sudah dapat 90%-nya,” kata Arief pada pihak Visa.
Kemenpar, kata Arief, berjanji akan membantu melakukan penetrasi penggunaan Visa sebagai alat pembayaran sampai dengan merchant-merchant terkecil di desa-desa wisata di tiga lokasi wisata tersebut.
Dalam kesempatan itu, Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman mengatakan kaborasi ini bertujuan membagi pengetahuan dan mempromosikan destinasi unggulan Indonesia, termasuk mengadopsi pembayaran elektronik.
“Kami berharap pengalaman kami dapat berguna menarik lebih banyak wisman dan mempercepat adopsi pembayaran elektronik di sejumlah destinasi wisata,” ujar Abdurrahman.
Visa, kata Abdurrahman, akan memfasilitasi para merchant lokal pilihan untuk menerima pembayaran kartu elektronik dan nirsentuh (contactless) untuk memudahkan para wisatawan domestik dan mancanegara dalam melakukan pembayaran.
“Selama ini yang menjadi keluhan adalah banyak merchant lokal belum mengadopsi pembayaran elektronik. Sekarang kita fasilitasi agar wisman dapat bertransaksi dengan mudah, aman, dan nyaman,” ucapnya.
Fase awal kerja sama ini akan fokus pada mengkampanyekan beragam festival Nusantara ke luar negeri, yakni kawasan Asia Tenggara dan Australia. Kampanye akan disebarluaskan menggunakan platform digital melalui sosial media dan juga memanfaatkan teknologi lokasi (geo tagging), serta memanfaatkan jaringan 15.900 bank yang berjejaring dengan Visa.
“Visa punya koneksi sama 15.900 bank di seluruh dunia. Kita bisa kampanye dari seluruh bank itu,” kata Abdurrahman.