close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kementerian Perindustrian. Foto Kemenperin
icon caption
Kementerian Perindustrian. Foto Kemenperin
Bisnis
Minggu, 19 Februari 2023 08:27

Kemenperin dorong peningkatan pemberdayaan perempuan untuk kemajuan industri

Tantangan berikutnya yakni sulitnya perempuan Indonesia untuk memprioritaskan pekerjaan dan berperan maksimal di tempat kerja.
swipe

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pemberdayaan dan peningkatan proporsi perempuan dalam angkatan kerja. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memperkecil kesenjangan sosial dan ekonomi di masyarakat.

"Mengingat sekitar 54% pekerja Indonesia adalah perempuan, penting bagi sektor industri, perusahaan, dan pemerintah Indonesia untuk mulai menerapkan strategi progresif dalam pemberdayaan perempuan,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (19/2).

Agus menuturkan, upaya pemberdayaan perempuan yang didorong oleh pihaknya ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG) 2030. Salah satunya yakni poin kelima SDG yang menyerukan kesetaraan gender serta pemberdayaan perempuan.

"Jadi, upaya meningkatkan jumlah perempuan dalam angkatan kerja merupakan salah satu strategi penting untuk mencapai tujuan SDG tersebut," ujar dia.

Disampaikan Agus, Kemenperin telah mengidentifikasi berbagai tantangan dalam upaya meningkatkan jumlah perempuan dalam angkatan kerja. Setidaknya terdapat tiga hal yang jadi tantangan dalam mencapai tujuan tersebut.

Pertama, kata Agus, kurangnya pilihan tempat penitipan anak yang ada di sekitar tempat kerja dan pemukiman. Menurutnya, sebagian besar dari pilihan ini memiliki biaya tinggi yang sulit dijangkau oleh keluarga kelas menengah ke bawah.

"Hal tersebut menyebabkan perempuan mengambil keputusan untuk meninggalkan dunia kerja, terutama bagi mereka yang memiliki anak kecil," tutur Agus.

Tantangan berikutnya yakni sulitnya perempuan Indonesia untuk memprioritaskan pekerjaan dan berperan maksimal di tempat kerja. Pasalnya, menurut Agus, mayoritas pekerja perempuan di Indonesia khususnya yang telah berumah tangga, juga diharapkan untuk menjalankan peran dan tanggung jawab sebagai ibu.

"Yang ketiga, kurangnya kebijakan inklusif yang dapat mendorong lebih banyak pekerja perempuan untuk berpartisipasi dalam ekosistem tenaga kerja," kata Agus.

Kendati demikian, Agus mengungkapkan pihaknya telah bekerja sama dengan sektor swasta dan pihak pemerintah lainnya dalam berbagai upaya pemberdayaan pekerja perempuan. Kerja sama ini dibangun untuk meningkatkan kesempatan pendidikan bagi perempuan, khususnya di bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Kejuruan (TVET) serta bidang Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM).

"Kami juga telah menyelenggarakan Women Innovation Camp dengan penekanan pada pemahaman Internet of Things (IoT). Di tahun 2021, program tersebut terdiri dari tiga kegiatan, antara lain webinar tentang perempuan dan teknologi, lokakarya tentang perempuan dan kepemimpinan melalui olahraga, serta sesi pelatihan tentang IoT," papar Agus.

Oleh karenanya, Agus mengaku optimistis upaya-upaya tersebut dapat mewujudkan pendidikan dan keterampilan yang lebih optimal bagi perempuan Indonesia. Sehingga, diharapkan pekerja perempuan juga mendapatkan kesempatan yang setara serta dapat memenuhi permintaan bisnis dan industri.

img
Gempita Surya
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan