close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pekerja mengemas produk minuman kopi serbuk di pabrik produk hilir PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, Banaran, Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (31/7). /Antara Foto
icon caption
Pekerja mengemas produk minuman kopi serbuk di pabrik produk hilir PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, Banaran, Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (31/7). /Antara Foto
Bisnis
Selasa, 21 Agustus 2018 09:11

Kemenperin dorong percepatan pembangunan klaster industri

Terkait dengan itu, Kemenperin telah meminta tambahan anggaran pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 kepada DPR.
swipe

Kementerian Perindustrian tengah mendorong percepatan pembangunan klaster industri berbasis sentra di sejumlah wilayah seperti di Sumatra Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah hingga Papua.

“Diperkirakan proyek-proyek tersebut akan dimulai pada tahun 2022-2023. Untuk 2018-2021, akan dibuat terlebih dahulu roadmap dan blueprint desain klaster industri di sana,” ungkap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (21/8) dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu, Kemenperin fokus terhadap pelaksanaan kebijakan untuk mengoptimalkan program Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di proyek-proyek sektor migas dan kelistrikan.

Terkait dengan itu, Kemenperin telah meminta tambahan anggaran pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 kepada DPR RI sebesar Rp2,57 triliun. Rencananya akan dipergunakan untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM), implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0 sebagai strategi memasuki revolusi industri keempat.

“Program yang akan kami laksanakan, antara lain pengembangan lima sektor industri prioritas yang ditetapkan Making Indonesia 4.0, peningkatan kompetensi SDM industri melalui pendidikan vokasi, serta kegiatan santripreneur dan penumbuhan wirausaha industri baru,” kata Airlangga.

Pemerintah telah menetapkan APBN 2019 difokuskan pada pembangunan sumber daya manusia (SDM). Hal ini sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0, di mana salah satu program prioritasnya adalah peningkatan kualitas SDM agar mampu menghadapi revolusi industri generasi keempat.

Peningkatan kompetensi SDM menjadi prioritas karena dapat memacu produktivitas dan daya saing sektor industri nasional. Adapun, lima sektor manufaktur yang tengah dikembangkan adalah industri makanan dan minuman, otomotif, elektronika, kimia serta tekstil dan pakaian.

img
Laila Ramdhini
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan