close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan Indonesia mampu menjadi hub manufaktur di Asia Tenggara.  / dok. Kementerian Perindustrian
icon caption
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan Indonesia mampu menjadi hub manufaktur di Asia Tenggara. / dok. Kementerian Perindustrian
Bisnis
Rabu, 08 Mei 2019 12:10

Kemenperin: Indonesia bisa jadi hub manufaktur di ASEAN

Kementerian Perindustrian menyatakan Indonesia masih menjadi negara tujuan utama untuk investasi di Asia.
swipe

Indonesia mampu menjadi penghubung manufaktur di Asia Tenggara. Hal ini lantaran Indonesia masih menjadi negara tujuan utama investasi, bahkan basis produksi bagi para produsen global untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor.

“Oleh karena itu, pemerintah bertekad untuk terus menciptakan iklim investasi yang kondusif serta memberikan kemudahan perizinan usaha dan insentif bagi industri,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi kepada Alinea.id di Jakarta, Rabu (8/5).

Airlangga mengatakan, dalam waktu dekat ada beberapa perusahaan otomotif yang bergabung dan akan menjadikan Indonesia sebagai hub manufakturnya di wilayah Asia. Menurut Airlangga, potensi investasi di sektor otomotif sangat besar.

Saat ini, empat perusahaan otomotif besar telah menjadikan Indonesia sebagai rantai pasok global. “Dengan jumlah produksi mobil di Indonesia yang mencapai 1,34 juta unit atau senilai US$13,76 miliar sepanjang tahun 2018,” kata dia.

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan Indonesia juga sudah siap menjadi hub manufaktur karena beberapa sektor industri telah memiliki struktur yang dalam, mulai dari hulu sampai hilir. Misalnya, industri otomotif, tekstil dan pakaian, makanan dan minuman, logam dasar, dan kimia.

Bagi Indonesia, industri pengolahan masih memberikan kontribusi terbesar kepada struktur produk domestik bruto (PDB) hingga 20,07% pada kuartal I-2019. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah tersebut naik dibanding capaian sepanjang tahun 2018 sebesar 19,86 persen. 

“Dari capaian 20 persen tersebut, laporan World Bank juga menunjukkan, Indonesia menempati peringkat kelima di antara negara G20,” ujarnya.

Menurut Airlangga, Indonesia hampir sejajar dengan Jerman, yang kontribusi sektor manufakturnya berada di angka 20,6 persen. Bahkan, menjadi yang tertinggi di ASEAN. Posisi teratas ditempati China (28,8%), disusul Korea Selatan (27%) dan Jepang (21%).

Saat ini, negara-negara industri lainnya di kancah global, kontribusi sektor manufakturnya terhadap perekonomian rata-rata sekitar 17%. Mereka adalah Turki, Meksiko, India, Italia, Spanyol, Amerika Serikat, Rusia, Brasil, Perancis, Kanada dan Inggris.

img
Laila Ramdhini
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan