Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP), terus menjaga stabilitas pasokan agar masyarakat dapat mengakses pangan secara merata di seluruh wilayah melalui bantuan subsidi distribusi pangan dari daerah surplus ke daerah defisit yang mengalami lonjakan harga.
Setelah membantu biaya distribusi jagung dari wilayah Nusa Tenggara Barat ke Jatim dan Jateng beberapa waktu lalu, BKP kembali memfasilitasi distribusi dua komoditas pangan, yaitu bawang merah dan daging ayam.
"Kemarin, Sabtu (12/06) kami membantu biaya distribusi bawang merah dari Probolinggo ke Ambon, dan juga daging ayam beku dari Mojokerto ke Tarakan," ujar Kepala Pusat Distribusi dan Akses Pangan, Risfaheri dalam keterangannya, Minggu (13/6).
Lebih lanjut dijelaskannya, sebanyak 27,3 ton bawang merah diangkut dari daerah sentra yang saat ini panen di wilayah Probolinggo, Jawa Timur ke Ambon, Maluku.
Bawang merah yang didistribusikan ini dijual di Ambon dengan harga antara Rp30.000-Rp32.000 per kg, di bawah harga pasar saat ini sebesar 36.000/kg. Upaya ini selain menstabilkan harga di daerah konsumen juga untuk menjaga stabilitas harga di produsen yang saat ini sedang panen dan pasokan berlimpah.
Herman, salah seorang distributor di Ambon mengakui subsidi distribusi ini membantu menstabilkan pasokan dan harga bawang,
“Program ini sangat membantu pedagang seperti saya karena selain membantu ongkos pengiriman bagi kami, sehingga berdampak pada stabilnya harga untuk konsumen,” ungkapnya.
Sementara itu, sebanyak 30 ton daging ayam beku juga didistribusikan ke Tarakan, Kalimantan Utara, untuk menambah pasokan disana, sehingga dapat menurunkan daging ayam ras di Kaltara yang saat ini berkisar Rp46.000/kg.
"Daging ayam beku ini, kami distribusikan melalui pedagang lokal di Mojokerto dan diperkirakan tiba di Tarakan pada Selasa (15/6). Daging ayam ras tersebut akan dipasarkan di Kaltara dengan harga maksimum di konsumen Rp38.0000/kg," terang Risfaheri.
Pengusaha daging ayam di Mojokerto, Vizky mengatakan bantuan biaya distribusi ini membantu penyerapan daging ayam yang dibutuhkan pasar.
“Dengan bantuan distribusi ini pemesanan daging ayam meningkat, biasanya paling tinggi 10 ton, ini bisa sampai 30 ton untuk dikirim ke luar daerah,” ujarnya.
Risfaheri juga mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan stok pangan di berbagai daerah melalui Sistem Monitoring stok (Simonstok) Strategis yang ada di BKP.
Kepala BKP Agung Hendriadi dalam pernyataannya, beberapa waktu lalu mengatakan Simonstok mampu memetakan kondisi stok dan kebutuhan bahan pokok di daerah. Berdasarkan pemetaan tersebut, kemudian dilakukan intervensi dari daerah surplus ke daerah defisit guna menjamin pasokan dan distribusi pangan yang merata dan terjangkau di seluruh daerah.
Sebelumnya, dalam Raker bersama Komisi IV DPR RI pada Rabu (9/6) Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan komitmennya, dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat melalui berbagai strategi, di antaranya melakukan penguatan rantai pasok dan logistik pangan