Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana memodernisasi peralatan pengamatan gunung api yang digunakan belum ideal. Sementara itu, ketangguhan dan keandalan peralatan mitigasi menentukan efektivitas penanganan bencanan kegeologian.
"Sebagian besar peralatan mitigasi itu sudah lama beroperasi. Peralatan itu perlu dimodernisasi," ucap Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ego Syahrial.
Menurutnya, penanganan mitigasi bencana akan lebih maksimal apabila perangkat mampu memberikan informasi cepat dan akurat terhadap aktivitas kegeologian yang terjadi.
Kementerian ESDM pun segera mengambil langkah-langkah strategis, terutama dalam pengalokasian anggaran untuk mengupayakan modernisasi peralatan kegeologian sebagai program prioritas.
"Ini terkait proteksi masyarakat di masa mendatang, apalagi sebagian besar masyarakat kita tinggal di wilayah rawan bencana, ring of fire," paparnya. "Mitigasi bencana adalah hal yang paling penting."
Total rencana anggaran Kementerian ESDM 2022 sebesar Rp5,8 triliun. Anggaran ini utamanya infrastruktur guna mendukung penyediaan energi bagi masyarakat, seperti pembangunan jaringan gas kota, pembagian konverter kit elpiji bagi nelayan dan petani, penerangan jalan umum (PJU), revitalisasi infrastruktur energi baru terbarukan (EBT), alat penyalur daya listrik, bantuan pasang baru listrik, serta tahapan pembangunan pipa gas Cirebon-Semarang.