close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Gedung Kementerian ESDM. Dokumentasi Kementerian ESDM
icon caption
Gedung Kementerian ESDM. Dokumentasi Kementerian ESDM
Bisnis
Jumat, 28 Januari 2022 16:12

Kementerian ESDM selesai uji coba Bensa

Masih membutuhkan penyempurnaan terhadap Bensa.
swipe

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaku telah menyelesaikan uji coba atas pembuatan bensin dengan minyak sawit industri (Bensa). Uji coba ini dilakukan dengan bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan, nantinya masih akan ada proses perbaikan dan penyempurnaan yang akan dilakukan.

"Sudah selesai sih (demo plant) tapi kan masih uji coba, diperbaiki, dan disempurnakan," katanya kepada Alinea.id, Jumat (28/1).

Sementara itu, dari sisi keekonomian, sampai saat ini belum dilakukan pengkajian. Sehingga, belum diketahui berapa besar subsidi yang diperlukan untuk Bensa ini jika sudah komersil.

"Ini masih kegiatan pengembangan teknologi proses, jadi belum dikaji keekonomiannya," ujar Dadan.

Diketahui, produksi Bensa akan jadi parameter penyusunan Feasibility Study (FS) dan Detail Engineering Design (DED). Produksi Bensa yang direncanakan berkapasitas 238,5 kilo liter (kl) per hari akan dibangun di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan dan Kabupaten Pelalawan, Riau.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, ini merupakan ide lama yang diinisiasi oleh ITB. Lalu, pihaknya mendorong agar bisa ditingkatkan dari hasil skala laboratoriumnya.

"Dari skala pilot plantnya yang ada sekarang ini 1000 liter umpan per hari, itu sudah bisa dihasilkan juga bahan bakar Bensa yang pada saat katalisnya masih segar bisa menghasilkan bahan bakar dengan Research Octane Number (RON) 115, bahan bakar yang berkualitas tinggi," kata Arifin dalam keterangan resminya, Rabu (26/1).

Arifin mengatakan, energi berkualitas tinggi kini sudah menjadi tuntutan zaman. Di mana masyarakat di dunia sudah lebih peduli penggunaan energi yang ramah lingkungan.

"Tuntutan ke depan memang harus menggunakan energi yang bersih, energi yang bisa terbarukan. Untuk itu langkah ini sudah tepat, tinggal bagaimana kita melaksanakannya agar proyek ini memiliki nilai komersial yang kompetitif," katanya.

img
Anisatul Umah
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan