Kenya akan meluncurkan Kampanye Vaksinasi Hewan secara nasional mulai Januari 2025. Kampanye itu menargetkan 22 juta ternak untuk membendung penyakit lintas batas, termasuk penyakit kaki dan mulut.
Inisiatif ambisius ini, yang mencakup semua daerah, dirancang untuk melindungi sektor susu negara itu dan memastikan keberlanjutannya dalam jangka panjang.
Sekretaris Kabinet Pengembangan Pertanian dan Peternakan Kenya, Dr. Andrew Karanja mengatakan program tersebut akan bergantung pada vaksin yang diproduksi secara lokal oleh Lembaga Produksi Vaksin Hewan Kenya (KEVEVAPI), sebuah perusahaan negara di bawah kementeriannya.
"KEVEVAPI memainkan peran penting dalam memproduksi, memasarkan, dan mendistribusikan vaksin untuk penyakit ternak utama, seperti penyakit kaki dan mulut, demam Rift Valley, dan penyakit Newcastle. Kampanye ini merupakan tonggak penting dalam upaya kami untuk melindungi ternak dan meningkatkan ketahanan pangan," kata Dr. Karanja.
Ia mengatakan program tersebut sejalan dengan strategi pemerintah yang lebih luas untuk mengatasi tantangan kesehatan ternak yang berdampak signifikan terhadap produktivitas dan mata pencaharian jutaan warga Kenya yang bergantung pada pertanian.
Penyakit kaki dan mulut, di antara penyakit lintas batas lainnya, telah menjadi ancaman berulang bagi industri peternakan Kenya, yang sering kali menyebabkan kerugian ekonomi yang besar. Kampanye ini bertujuan untuk mengurangi risiko tersebut sekaligus memperkuat sektor susu, yang tetap menjadi pilar utama ekonomi pertanian Kenya.
CS Pertanian menekankan perlunya pemerintah daerah dan peternak untuk bekerja sama dengan kementerian guna memastikan keberhasilan program, seraya menambahkan bahwa praktik kesehatan hewan yang berkelanjutan sangat penting untuk mencapai tujuan ketahanan pangan Kenya.(allafrica)