Sektor pertanian pada triwulan I-2021 kembali mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 2,95%. Capaian ini menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, sangat menggembirakan, pasalnya 30% dari tenaga kerja Indonesia bekerja di sektor tersebut.
Menurutnya, selama pandemi Covid-19 pada 2020, sektor pertanian merupakan satu di antara tujuh sektor yang terus tumbuh positif. Bahkan pertumbuhan itu hampir terjadi pada semua subsektor.
“Subsektor tanaman pangan pada triwulan I-2021 tumbuh 10,32%, alias dua digit,” katanya.
Selanjutnya Suharyanto mengatakan faktor cuaca dan pergeseran musim panen raya padi menjadi faktor yang menyebabkan pertumbuhan tersebut.
“Panen raya terjadi puncaknya di April pada tahun ini bergeser pada Maret hingga masuk ke pada triwulan I-2021. Jadi pertumbuhan produksi padi pada waktu ini memang sangat menggembirakan,” ujarnya.
Bukan hanya subsektor tanaman pangan, hortikultura juga tumbuh 3,02%. Hal ini juga didukung karena faktor cuaca yang lebih kondusif dibandingkan tahun lalu, sehingga mendorong peningkatan produksi buah dan sayur.
Lebih lanjut, Suhariyanto menjelaskan bahwa pada subsektor peternakan, tingginya permintaan domestik terutama untuk produksi ayam dan telur serta adanya optimalisasi produksi juga menyebabkan peternakan tumbuh 2,48%.
Sementara itu, subsektor perkebunan tumbuh 2,17%. Pertumbuhan pada subsektor ini, ditopang adanya program Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN-KSB) dan peningkatan harga sawit.
Sementara Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyambut baik atas capaian positif tersebut. Menurutnya, itu semua merupakan buah dari kerja keras dan kerja sama semua pihak untuk terus memberikan kinerja terbaiknya.
“Alhamdulillah. Ini adalah potret bagaimana sektor pertanian terus memberikan upaya dan kinerja terbaiknya bagi negara. Struktur sektor pertanian tetap bergerak tak kenal waktu di tengah pandemi, dan membuktikan tahan hantaman krisis. Kami terus bekerja untuk pangan rakyat,” kata Mentan.