Bank Indonesia optimistis kepercayaan pasar global akan semakin meningkat kepada Indonesia. Pasca lembaga pemeringkat Moody's Investor Service (Moody's) meningkatkan Sovereign Credit Rating (SCR) Indonesia
Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI Nanang Hendarsah menjelaskan, naiknya peringkat Indonesia juga akan berdampak pada instrumen lainnya, termasuk obligasi korporasi.
"Kalau sovereign ratingnya naik seharusnya rating bagi perusahaan swasta akan meningkat. Ini menunjukkan kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia," terang Nanang, Jum'at (13/4) di Jakarta.
Ini merupakan momentum yang tepat dan harus dimanfaatkan dunia usaha. Suku bunga rendah dan rating investment yang bagus ini adalah momentum untuk dimanfaatkan.
Apalagi tantangan ke depannya masih berat, terutama dari global. Khususnya dari kebijakan perdagangan dan moneter di Amerika Serikat.
Disisi lain, hal itu juga akan memperkuat ketahanan Indonesia. Tercermin dari cadangan devisa yang tinggi, yakni sebesar US$126 miliar. Jauh lebih baik dibandingkan Malaysia yang hanya sekitar US$ 90. Cadangan devisa Indonesia saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan impor.
Sebelumnya, Lembaga pemeringkat Moody’s Investor Service (Moody’s) meningkatkan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia dari Baa3/Outlook Positif menjadi Baa2/Outlook Stabil pada 13 April 2018.
Moody’s menyatakan, faktor kunci yang mendukung keputusan tersebut adalah kerangka kebijakan yang kredibel dan efektif yang dinilai kondusif bagi stabilitas makroekonomi. Peningkatan cadangan devisa dan penerapan kebijakan fiskal dan moneter yang berhati-hati tersebut, memperkuat ketahanan dan kapasitas Indonesia dalam menghadapi gejolak eksternal.