PT Steadfast Marine Tbk berencana melepas 350.003.000 lembar saham ke publik senilai Rp 110-120 per lembar. Dengan kata lain, Steadfast Marine membidik dana sebesar Rp 38,5 miliar-42 miliar dari pelepasan saham ke publik.
Selain itu, Steadfast Marine juga menawarkan waran sebanyak 175.001.500 dengan rasio 2:1 dan berdurasi satu tahun.
100% dana dari penawaran umum perdana (IPO) akan digunakan untuk belanja modal pembuatan kapal. Steadfast Marine menunjuk Jasa Utama Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi atau underwriter.
Direktur Utama Steadfast, Rudy Kurniawan Logam, mengatakan sejak didirikan 2005 hingga 2016, perseroan telah membangun 88 kapal dari beragam jenis, mulai dari kapal keruk, kapal cepat, kapal latih, hingga kapal penumpang.
"Kami juga bisa membuat kapal dengan klasifikasi lokal, yakni BKI maupun klas internasional," ujar Rudy dalam papran publik, Senin (22/5).
Galangan Steadfast Marine memiliki fasilitas galangan seluas 5,6 hektare di tepian Sungai Kapuas, Pontianak. Galangan tersebut juga menjadi kawasan berikat. Mendapat insentif fiskal dalam hal importasi komponen kapal.
Steadfast Marine mendapat kontrak pembuatan 13 kapal dari Kementerian Perhubungan, terdiri dari enam kapal latih dan tujuh kapal perintis tol laut. Enam kapal latih dan dua kapal perintis telah diserahkan kepada Kemenhub sedangkan lima kapal lain tengah dalam proses penyelesaian.
Setelah pesanan dari Kemenhub rampung, Steadfast siap menggarap pesanan kapal dari Tentara Nasional Indonesia sebanyak tiga unit. Ketiga kapal itu merupakan kapal tipe kapal cepat patroli. Nilai kontrak pembuatan kapal dari TNI mencapai kisaran Rp20 miliar.
Sebagai informasi, per Desember 2017, Steadfast Marine memiliki aset Rp 665,87 miliar. Di periode yang sama, Steadfast Marine membukukan pendapatan Rp 485,56 miliar dan laba bersih Rp10,08 miliar.
"Masa penawaran awal atau books building berlangsung hari ini hingga 28 Mei 2018. Masa penawaran 5 Juni 2018 dan kami rencanakan pencatatan saham di BEI pada 8 Juni 2018 mendatang," ujar Direktur Utama Jasa Utama Capital Sekuritas, Deddy Suganda Widjaja.