Emiten produsen dan penyedia perhiasan emas terintegrasi, PT Hartadinata Abadi Tbk. menargetkan pendapatan bisa meningkat hingga Rp4 triliun dengan laba bersih Rp170 miliar hingga akhir tahun ini. Adapun pendapatan perseroan sebelumnya berjumlah Rp3,2 triliun dengan laba bersih mencapai Rp150 miliar pada tahun 2019.
Direktur Utama Hartadinata Abadi Sandra Sunanto mengatakan, untuk mencapai target tersebut, perseroan telah menyiapkan beberapa strategi. Perusahaan yang mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode HRTA ini bakal menambah jumlah toko perhiasan tahun ini.
"Sampai akhir tahun, kami menargetkan bisa membuka 65 toko," ujar Sandra dalam konferensi pers, Rabu (12/8).
Hingga 30 Juni 2020, perseroan tercatat telah memiliki 49 toko yang tersebar di Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Pulau Sulawesi dan Pulau Bali. Selama semester I-2020, perseroan telah membuka lima toko baru, dari sebelumnya 44 toko di 2019. Sandra mengatakan, pembukaan toko-toko baru ini dapat meningkatkan margin penjualan perseroan.
Strategi lainnya yang dijalankan perusahaan adalah melakukan integrasi penjualan vertikal. Saat ini, Hartadinata Abadi telah melakukan integrasi penjualan digital melalui platform hrta.store.com, Masduit, dan Shopee.
Menurut Sandra, kanal penjualan digital ini bisa menjadi kanal terbaik menghadapi situasi ke depan yang belum menentu. Pemasaran lewat e-commerce seperti Shopee juga sanggup mendongkrak penjualan emas.
"Menjual perhiasan secara daring tidak sama dengan menjual barang fashion, harus tetap ada trust karena barang yang kami jual tidak murah. Banyak pembeli yang masih deg-degan, makanya kami mencoba meraih trust itu dengan Shopee, tidak dengan kanal sendiri," ucapnya.
Untuk menggenjot kinerja, perusahaan juga memperluas jaringan gadai emas di bawah anak usaha PT Gadai Cahaya Abadi dan PT Gadai Terang Abadi Mulia. Menurut Sandra, gadai emas ini dirancang berdiri berdampingan dengan toko-toko perhiasan emas.
Perseroan telah menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) guna menjalankan strategi tersebut sebesar Rp60 miliar untuk tahun 2020. Hingga saat ini, HRTA tercatat telah menyerap Rp40 miliar dari rencana capex mereka.