close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Fraksi PPP dan PKS DPR meminta Komisaris Utama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kiri) dan Direktur Utama Nicke Widyawati (kanan) mundur buntut terbakarnya kilang Pertamina Dumai, Riau, pada Sabtu (1/4/2023). Foto Antara/Hafidz Mubarak
icon caption
Fraksi PPP dan PKS DPR meminta Komisaris Utama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kiri) dan Direktur Utama Nicke Widyawati (kanan) mundur buntut terbakarnya kilang Pertamina Dumai, Riau, pada Sabtu (1/4/2023). Foto Antara/Hafidz Mubarak
Bisnis
Minggu, 02 April 2023 16:43

Kilang Pertamina Dumai terbakar, Ahok-Nicke diminta mundur

"Jika tidak, Menteri BUMN diminta mencopot mereka dari posisi yang sedang dijabat."
swipe

Komisaris Utama (Komut) dan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Nicke Widyawati, bertanggung jawab atas terbakarnya kilang di Dumai, Riau, pada Sabtu (1/4) malam. Sebab, insiden tersebut menunjukkan pimpinan perusahaan tidak belajar dari kesalahan.

"Ini merupakan kecekalaan kerja yang kesekian. Padahal, baru bulan lalu kilang Pertamina Plumpang terbakar, yang mengakibatkan banyak korban masyarakat, baik yang meninggal maupun luka-luka," ucap Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPR, Achmad Baidowi, dalam keterangannya, Minggu (2/4).

Selain itu, bagi Awiek, sapaannya, kecelakaan berulang tersebut menunjukkan Nicke dan Ahok serta jajarannya gagal mengendalikan sistem keamanan fasilitas Pertamina. Dirinya pun mendorong keduanya mengundurkan diri.

"Keduanya perlu mengundurkan diri. Jika tidak, Menteri BUMN diminta mencopot mereka dari posisi yang sedang dijabat," kata anggota Komisi VI DPR ini.

Menurut Awiek, terus terbakarnya aset Pertamina pun menunjukkan lemahnya sistem keamanan. Dia berpendapat, perusahaan minyak negara itu lemah dalam menjalankan aspek health, safety, security, dan environment (HSSE), padahal aset-asetnya strategis dan berisiko tinggi.

"Maka, Fraksi PPP kembali mendesak untuk dilakukannya audit, evaluasi, dan perbaikan yang menyeluruh pada sistem keamanan di semua aset dan fasiltas Pertamina untuk mencegah terulangnya kebakaran di masa mendatang," tuturnya.

Pernyataan senada disampaikan Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR, Mulyanto. Baginya, Ahok dan Nicke mesti legowo mengundurkan diri menyusul terbakarnya Kilang Pertamina Dumai karena menunjukkan keduanya tidak dapat melakukan perbaikan sistem keamanan dan keselamatan kerja.

"Harusnya secara legowo Komut dan Dirut Pertamina mengundurkan diri secara sukarela sebagai bentuk pengakuan ketidakmampuan dalam mengelola resiko ehingga ledakan dan kebakaran kilang ini kembali terjadi. Biarkan Pertamina dikelola oleh orang yang tepat," ujarnya.

Mulyanto melanjutkan, Pertamina butuh pimpinan yang dapat menggerakkan semua potensi SDM untuk mengamankan asetnya. Pun mampu berkoordinasi dengan aparat keamanan dalam mengamankan wilayah kerjanya mengingat fasilitas produksi Pertamina termasuk obyek vital negara dan aset strategis nasional.

Dirinya pun meminta semua pihak tidak mengentengkan kasus ini. Apalagi, terjadi jelang tahun politik. "Jangan dianggap remeh!"

Setidaknya 8 kali aset Pertamina terbakar sejak 2021. Detailnya, kilang Balongan pada 29 Maret 2021, kilang Cilacap pada 11 Juni dan 13 November 2021, kilang Balikpapan pada 4 Maret dan 15 Mei 2022, Depo Plumpang pada 3 Maret 2023, Kapal MT Kristin yang mengangkut BBM pada 26 Maret 2023, dan kilang Dumai pada 1 April 2023.

img
Fatah Hidayat Sidiq
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan