close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
 PT Phapros Tbk perdana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada  Rabu, 26 Desember 2018. / Rajawali Nusantara Indonesia
icon caption
PT Phapros Tbk perdana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 26 Desember 2018. / Rajawali Nusantara Indonesia
Bisnis
Rabu, 27 Maret 2019 13:34

Kimia Farma akuisisi Phapros dari RNI Rp1,3 triliun

Sinergi BUMN di bidang kesehatan ini akan mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
swipe

PT Kimia Farma (Persero) Tbk. (KAEF) mengakuisisi 56,77% atau 476,90 juta lembar saham PT Phapros Tbk. (PEHA), anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI, senilai Rp 1,361 triliun. 

Akuisi ini disahkan melalui penandatanganan perjanjian jual beli (sales and purchase agreement) saham yang berlangsung hari ini, Rabu (27/3).

Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN RI Wahyu Kuncoro mengatakan kedua perusahaan akan bersinergi untuk memacu pertumbuhan industri farmasi di Indonesia. Keduanya akan memperkuat akses layanan dan produk kesehatan yang bermutu tinggi untuk masyarakat.

"Akuisisi Phapros oleh Kimia Farma merupakan wujud dari sinergi BUMN untuk meningkatkan portofolio produk dari Kimia Farma dan Phapros serta nantinya akan mendorong terciptanya efisiensi," kata Wahyu dalam siaran pers yang diterima Alinea.id, Rabu (27/3).

Menurutnya, dengan kepemilikan lini bisnis yang sama, langkah strategis ini akan memperluas akses layanan kesehatan dan produk farmasi dalam mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk rakyat Indonesia.

Direktur Utama Kimia Farma Honesti Basyir mengatakan sinergi tersebut juga akan menciptakan efisiensi biaya operasional dan distribusi barang, meningkatkan diversifikasi portofolio produk, serta memperkuat jaringan produksi.

“Kimia Farma berkomitmen untuk memajukan industri farmasi guna mewujudkan kesehatan masyarakat Indonesia yang berkualitas,” ujar dia.

Direktur Utama RNI B Didik Prasetyo menyebut sinergi ini menjadi salah satu momentum bersejarah bagi RNI dalam mendukung penuh sinergi BUMN. 

"Sebagai agen pembangunan negara, kami turut mendorong tercapainya cita-cita pemerintah termasuk dalam percepatan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan,“ katanya.

Selain itu, diharapkan dengan akusisi ini akan memperkuat kinerja keuangan kedua entitas sehingga nilai investasi bertambah lebih besar.

Sebagai informasi, hingga Februari 2019, Kimia Farma telah memiliki 1.171 jaringan Apotek, 546 Klinik Kesehatan, 55 Laboratorium Klinik, 3 Klinik Kecantikan, 10 Optik, 48 cabang Trading & Distribution dan 34 jaringan bisnis di Arab Saudi.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan