close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pendapatan dan laba bersih PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS)  turun pada semester I-2019. / PGN
icon caption
Pendapatan dan laba bersih PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS)  turun pada semester I-2019. / PGN
Bisnis
Selasa, 20 Agustus 2019 14:10

Kinerja PGN anjlok akibat seretnya penjualan migas

Pendapatan dan laba bersih PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS)  turun pada semester I-2019.
swipe

PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) membukukan pendapatan sebesar US$1,79 miliar atau sekitar Rp25,4 triliun (kurs Rp14.195/US$). Pendapatan ini turun 6,6% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$1,917 miliar.

Penurunan pendapatan ini disebabkan dari penjualan minyak dan gas ke pihak ketiga yang berkurang 56% menjadi US$108,89 juta pada semester I-2019, dari US$247,99 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Sekretaris PGN Rahmat Hutama mengatakan pendapatan tersebut berasal dari hasil penjualan gas sebesar US$1,332 miliar, penjualan minyak dan gas sebesar US$196,2 juta, transmisi gas sebesar US$163,4 juta dan pendapatan usaha lainnya sebesar US$97,19 juta. 

Sementara, sampai semester I-2019, PGN membukukan laba bersih sebesar US$54,04 juta. Laba bersih ini berkurang 69,8% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp179,386 juta.

Selama semester I-2019, PGN mencatatkan laba operasi sebesar US$252,03 juta. Namun, selama periode ini juga, perseroan mencatatkan beban non-cash di antaranya impairment dan selisih kurs, yang mempengaruhi kinerja keuangan di Semester I-2019. 

“Di tengah tantangan bisnis domestik dan global yang sangat dinamis, perseroan mampu meningkatkan pangsa pasar gas bumi melalui penambahan jumlah pelanggan dan perluasan infrastruktur sebagai Sub-Holding Gas," kata Rachmat, dalam keterangan tertulis yang diterima Alinea.id, Selasa (20/8).

Rachmat melanjutkan, selama periode Januari-Juni 2019, PGN menyalurkan gas bumi sebesar 2.938 BBTUD. Rinciannya, volume gas distribusi sebesar 932 BBTUD, dan volume transmisi gas bumi sebesar 2.006 BBTUD. 

PGN, kata Rachmat, telah melayani lebih dari 350.000 pelanggan dengan cakupan infrastrukur pipa gas bumi sepanjang lebih dari 10.000 km. Infrastruktur tersebut termasuk jaringan gas untuk melayani sektor rumah tangga sepanjang lebih dari 3.800 km.

Rachmat mengatakan tingginya kebutuhan energi di dalam negeri merupakan peluang bagi PGN untuk mengoptimalkan penggunaan gas bumi dan pemanfaatan gas bumi di berbagai daerah di Indonesia yang berkelanjutan.

"Sebagai subholiding gas, PGN akan mengambil peran untuk menyediakan energi gas bumi yang terbukti efisien, ramah lingkungan dan sumbernya berada di dalam negeri," tutur Rachmat.

Untuk diketahui, terdapat beberapa infrastruktur utama yang telah dan dalam tahap penyelesaian oleh PGN. 

Infrastruktur tersebut adalah proyek pipa transmisi Duri-Dumai sepanjang 67 kilometer (km), jaringan pipa transmisi Gresik-Semarang sepanjang 258 km yang telah mencapai 98%, dan pembangunan jaringan gas rumah tangga sebanyak 78.216 sambungan dari penugasan pemerintah untuk membantu mengurangi beban impor migas. 
 

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan