Untuk umat muslim, kini dapat melakukan perjalanan ibadah umrah ke Tanah Suci Makkah dengan dicicil layaknya kredit motor.
Perjalanan ibadah umrah dengan cara dicicil dihadirkan oleh PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF). Emiten pembiayaan Adira Finance itu membuka produk pembiayaan berbasis syariah lantaran penduduk muslim di Tanah Air yang sangat besar.
Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila mengatakan produk paket perjalanan umrah yang diluncurkan adalah pembiayaan berdasarkan prinsip murabahah (jual-beli).
Produk ini dihadirkan melalui Adira Finance Syariah untuk menjawab kebutuhan akan perjalanan ibadah ke Tanah Suci. Untuk tahun ini, pihaknya akan memberikan penawaran tersebut kepada beberapa karyawan perusahaan.
"Kali ini, Adira Finance meluncurkan produk baru pembiayaan perjalanam umrah berbasih syariah. Seperti tahun lalu, tapi berbeda kali ini adalah tidak perlu ada jaminan," tuturnya saat berbuka puasa dengan awak media di Aston at Kuningan Suites, Jakarta Selatan, Jumat (10/5).
Ia menambahkan dengan penawaran baru ini, Adira Finance berharap dapat semakin memberikan kemudahan bagi nasabah dalam melaksanakan ibadah umrah, terutama bagi karyawan dari perusahaan yang bekerja sama. Produk Syariah Umrah untuk karyawan perusahaan ini mulai ditawarkan per Mei 2019 dengan syarat mendapatkan produk yang mudah.
Setelah Adira Finance Syariah memiliki kerja sama dengan perusahaan terkait, maka karyawan tetap (permanen) dari perusahaan tersebut yang telah bekerja minimal dua tahun dan mendapatkan rekomendasi dari bagian personalia, berhak mengajukan pembiayaan perjalanan ibadah Umrah.
"Karyawan tersebut kemudian akan mendapatkan keuntungan berupa Berangkat dulu, cicil kemudian dengan uang muka (Down Payment/DP) yang terjangkau sebesar 10% dari harga paket umrah, rate khusus untuk karyawan perusahaan, tanpa jaminan, serta pembayaran melalui potong gaji," katanya.
Di sisi lain, dalam menyambut bulan Ramadan, Adira Finance juga menawarkan program bertajuk Sobat Lebaran, yakni kegiatan pameran dan customer gathering yang dilakukan oleh seluruh cabang Adira Finance di Indonesia dengan menawarkan multi produk Adira Finance (otomotif, elektronik, furniture, multiguna dan perjalanan umrah). Adapun program ini disebut bakal berlangsung hingga Juni 2019 mendatang.
"Kami berharap dengan adanya produk dan program ini, dapat memberikan pengalaman yang menguntungkan bagi seluruh konsumen. Adira Finance selalu berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan konsumennya," kata dia.
Pembiayaan syariah melejit
Sementara itu, anak usaha PT Bank Danamon Tbk. (BDMN) itu mengungkapkan penyaluran pembiayaan syariah hingga April 2019 telah mencapai Rp631 miliar. Capaian itu naik sekitar 95% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp325 miliar.
"Di awal-awal kita tumbuh tinggi di syariah karena pembiayaan syariah ada keunggulan di dalam bentuk uang muka atau DP yang lebih ringan," kata dia.
Dewa mengatakan, pertumbuhan yang cukup baik ini juga didorong oleh kinerja perusahaan yang cukup gencar dalam menghadirkan berbagai program syariah. Di samping itu, perusahaan juga sudah membuka 25 cabang syariah untuk menggaet masyarakat.
"Semua kita siapkan karena Adira mau pembiayaan secara syariah ini bisa menjadi produk unggulan juga. Itu sebabnya jadi kalau naik, pasti ada usaha lah ya," katanya.
Kendati demikian, penyaluran syariah dari total keseluruhan pembiayaan perusahaan hanya berkontribusi sebesar 12%. Posisi ini tumbuh stagnan seperti tahun lalu.
"Kenapa demand-nya baru 12% artinya mungkin produk kita belum bagus atau mungkin perlu edukasi yang lebih banyak lagi. Jadi jangan tanam sekarang terus jadi beringin," ucapnya.
Bahkan, pada akhir 2018 lalu, pembiayaan syariah Adira Finance sempat tumbuh melambat. Tercatat pembiayaan syariah yang disalurkan hanya mencapai Rp1,78 triliun. Penurunan pembiayaan syariah disebabkan produk ini tidak mempunyai keunggulan kompetitif dibandingkan konvensional.