Pihak Krakatau Steel melalui anak usahanya, PT Krakatau Engineering, akhirnya angkat bicara soal keberadaan ratusan tenaga kerja asing (TKA) asal China di Perumahan Citra Garden BMW, Desa Toyomerto, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten.
Menurut Presiden Direktur PT Krakatau Engineering, Utomo Nugroho, keberadaan ratusan TKA asal China tersebut untuk mengerjakan sebuah proyek pembangunan pabrik Blast Furnace Complex, proyek gabungan antara konsorsium MMC CERI dari China dan PT Krakatau Engineering. Pembangunan pabrik ini pun didesain oleh pihak China.
Adapun jumlah TKA yang terlibat dalam proyek tersebut, kata Utomo, berada di kisaran 80 sampai 100 orang. Menurutnya, mereka dilibatkan dalam proyek tersebut karena sebagai tenaga ahli dan profesional.
“Para tenaga ahli ini akan bekerja di area Blast Furnace Complex meliputi area Raw Material Handling, pabrik sinter, pabrik coker oven, BFC, hot stove dan HMTP. Keberadaan mereka di sini sekitar 3 sampai 6 bulan. Selain proses pembangunan, juga untuk melatih tenaga kerja lokal,” kata Utomo di Banten, (8/3).
Utomo mengungkapkan, proyek pembangunan Blast Furnace Complex saat ini sudah memasuki tahap akhir atau hampir selesai. Proyek ini telah menyelesaikan fase konstruksi dan memasuki fase persiapan operasi.
Menurutnya, pembangunan Blast Furnace Complex merupakan proyek yang strategis. Karena itu, diperlukan untuk meningkatkan efisiensi produksi baja Krakatau Steel. Juga menyeimbangkan proses produksi kebutuhan baja di hulu dengan menghasilkan baja molten berkapasitas 1,2 juta ton per tahun.
Sementara Kepala Imigrasi Serang, Syamsul, mengatakan keberadaan TKA dalam proyek tersebut sudah tercatat dalam berkas dan dokumen resmi pihaknya.
Sebelumnya, beredar video viral yang memperlihatkan tenaga kerja asing asal China membanjiri Perumahan Citra Garden BMW, Desa Toyomerto, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten. Dalam video yang dibagikan lebih dari 3.000 kali itu, disebar pertama kali oleh akun bernama @khumaedy.alhanif.
Selain memperlihatkan TKA China, dalam video tersebut pula ada seorang warga Indonesia yang berdebat dengan TKA China, akibat bus bertuliskan PT Krakatau Steel dihalangi mobil. Karena perdebatan itu, para TKA China yang berada dalam bus memutuskan turun dan berjalan kaki.
“Tuh banyak TKA China, kata siapa hoaks. TKA China ini juga tidak bisa Bahasa Inggris. Mereka bicara pakai Bahasa China,” ujar suara dari seorang dalam video tersebut.