Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) mengatakan bank investasi syariah akan menjadi salah satu pembahasan dalam Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019. Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan pasar keuangan syariah di Indonesia.
Direktur KNKS Taufik Hidayat mengatakan bank investasi syariah penting dilakukan untuk menciptakan pasar keuangan syariah.
"Bank investasi syariah itu bukan hanya untuk kepentingan domestik saja, tetapi untuk kepentingan internasional juga. Misal ada dana-dana dari Timur Tengah yang masuk, maka perlu disediakan instrumennya. Hal itu perlu dilakukan untuk menginisiasi produk-produk keuangan syariah atau pasar modal syariah," kata Taufik Hidayat di Kantor KNKS Jakarta, Rabu (14/8).
Menurutnya, bank investasi syariah tidak akan mengumpulkan dana seperti bank pada umumnya tetapi lebih kepada mewadahi masyarakat untuk berinvestasi atau menciptakan pasar keuangan berbasis syariah.
"Kita tidak mengumpulkan dana seperti bank yang kita kenal, tetapi sebagai market creation atau produk development sehingga ketika banyak sekali produk akan dapat di develop oleh investment bank tersebut, itu yang dilakukan oleh bank investasi syariah tadi," ujarnya.
Taufik menjelaskan bank investasi syariah ini masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang akan segera didiskusikan kepada pihak-pihak terkait terutama kepada Presiden dan 10 dewan pengarah KNKS yang terdiri dari pemerintah dan otoritas terkait.
Bahkan, KNKS berencana akan membawa pembahasan bank investasi syariah ini dalam forum Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) untuk mendukung Indonesia menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah dunia.
"KNKS dengan BI nantinya akan jadi kepanitiaan bersama dalam gelaran ISEF 2019 mendatang, di mana ISEF selama ini kan diselenggarakan oleh BI dan sifatnya nasional di Surabaya, dan mulai tahun ini di Jakarta bersama KNKS kita akan angkat ISEF dalam skala forum internasional," kata dia.
"Kita akan bawa pembahasan bank investasi syariah dalam forum ISEF 2019 di Jakarta dan pembahasan lain yang juga perlu didiskusikan bersama terkait pengembangan keuangan berbasis syariah, termasuk bicara indikator dan metodelogi pengukuran dan penghitungan PDB syariah" lanjutnya.