Pemerintah pusat menargetkan sektor perikanan di provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dapat memproduksi udang hingga lima ribu ton tiap tahunnya. Upaya untuk mencapai target pemerintah pusat ini turut didukung PT PLN (Persero) melalui program Electrifying Agriculture (EA).
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo, J.A Ari Dartomo, mengatakan program ini merupakan salah satu inovasi dari PLN. Program EA PLN dilakukan guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya operasional usaha melalui pemanfaatan listrik dan teknologi modern di sektor pertanian, peternakan dan perikanan.
"Peluang pengembangan sektor perikanan, khususnya potensi tambak-tambak udang di Sulteng, melalui program EA PLN akan semakin terbuka. Pelanggan dapat memanfaatkan teknologi modern berbasis energi listrik untuk mendongkrak produktivitas dan menekan biaya operasional," kata Dartomo dalam keterangan resmi, Minggu (19/2).
Diungkapkan Dartomo, sebanyak 134 pelanggan di Sulteng telah memanfaatkan program EA PLN sepanjang 2022. Sementara di tahun ini, potensi kebutuhan listrik di sektor perikanan Sulteng diproyeksikan mencapai 54,5 megawatt (MW).
Ada pun saat ini, ujar Dartomo, daya mampu sistem Sulteng adalah sebesar 297,7 MW dengan beban puncak 265,9 MW dan cadangan daya 30,8 MW. Dartomo mengatakan, tahun ini juga direncanakan akan ada penambahan daya mampu dari PLTU Palu 3 unit 1 sebesar 50 MW.
"Untuk daya mampu kelistrikan di Sulteng, kami sangat optimistis. Hal ini membuktikan bahwa PLN selalu siap mendukung pertumbuhan sektor perikanan dan pertaninan masyarakat dengan pasokan listrik yang andal,” ujar dia.
Upaya untuk mendukung pengembangan sektor perikanan di Sulteng ini disambut baik pemerintah daerah setempat. Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, mengatakan terdapat lahan perikanan potensial di Sulteng yang luasnya mencapai 42.095 hektar yang baru dimanfaatkan sekitar 25%.
Oleh karenanya, kata Rusdy, pihaknya saat ini tengah menjalin berbagai kolaborasi untuk mendorong perluasan pemanfaatan lahan perikanan di Sulteng.
"Kami berharap kolaborasi seluruh lini dapat berjalan dengan lancar. Salah satunya dengan PLN, dalam memasok listrik yang sangat dibutuhkan bagi perkembangan industri untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi,” tutur Rusdy.
Rusdy menuturkan, arah kebijakan sektor kelautan dan perikanan di Sulteng mengacu pada komitmen Strategi Ekonomi Biru. Strategi ini berfokus pada mengoptimalkan dan memperkuat industrialisasi perikanan budidaya, serta membangkitkan produksi perikanan tangkap sesuai potensi lestari.
“Di tahun 2023 dan selanjutnya, Sulawesi Tengah akan terus berkolaborasi bersama dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan. Termasuk juga pembudidaya, pengolah, pemasar hasil perikanan dalam penyerapan tenaga kerja,” kata Rusdy.