Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengapresiasi langkah-langkah efisiensi yang telah dilakukan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang dinilai berhasil menjaga keseimbangan kinerja perusahaan negara tanpa mengorbankan pelayanan kepada masyarakat.
Anggota Komisi VI DPR, Mufti Anam, secara khusus memberikan apresiasi kepada Menteri BUMN Erick Thohir atas kinerjanya yang mendapat pengakuan positif dari publik. Berdasarkan survei LSI, Menteri BUMN termasuk dalam 10 besar menteri dengan kinerja terbaik di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
“Kami apresiasi untuk Menteri BUMN karena menurut survei LSI, beliau masuk dalam 10 menteri dengan kinerja terbaik di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Selain itu, banyak masyarakat berterima kasih karena harga tiket pesawat yang sebelumnya begitu mahal, saat liburan kemarin bisa turun 10%. Apalagi kemungkinan di Lebaran nanti masih diupayakan agar hal ini bisa terjadi lagi, karena jujur harga tiket sebelumnya di luar nalar mahalnya,” ujar Mufti dalam rapat bersama Menteri BUMN, di DPR, Kamis (13/2).
Lebih lanjut, Mufti menegaskan efisiensi anggaran bukanlah hal baru bagi Kementerian BUMN. Ia menggambarkan peran kementerian sebagai bek atau pemain belakang penjaga gawang yang menjaga stabilitas, sementara BUMN berperan sebagai striker yang bertugas mencetak gol melalui pencapaian laba.
“Soal efisiensi anggaran sebenarnya sudah dilakukan oleh BUMN. Jadi kalau ibarat sepak bola, kementerian itu jadi bek maupun penjaga gawang, tapi BUMN ini striker. Sebisa mungkin mereka mencetak gol dengan mencari laba,” katanya.
Dengan strategi efisiensi yang tetap mengutamakan keseimbangan antara keuntungan dan pelayanan publik, diharapkan BUMN terus berkontribusi dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Kebijakan ini juga diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat, terutama dalam ketersediaan layanan yang lebih terjangkau dan berkualitas.