Presiden Joko Widodo menyampaikan, kondisi geopolitik dunia bakal memengaruhi ketersediaan pangan di Indonesia. Hal itu disampaikan pada Rakernas ke-IV PDIP yang digelar di JiExpo Kemayoran, Jakarta pusat pada Jumat (29/9)
"Perang di Ukraina kelihatannya jauh dari kita, tetapi tenyata gandum kita impor sebanyak 11 juta ton dan hampir 30% berasal dari Ukraina dan Rusia," ujarnya
Masalahnya, menurut penuturan Jokowi, ada stok 77 juta ton gandum di Ukraina dan 130 juta ton gandum di Rusia yang tidak bisa di ekspor.
"Artinya total dari dua negara yang tidak bisa keluar gandumnya sebesar 207 juta ton. Sehingga yang terjadi adalah di Afrika, Asia, maupun di Eropa sendiri, kekurangan pangan. Itu benar-benar nyata," ucap Jokowi.
Jokowi juga menyampaikan, ada 22 negara yang sudah tidak mengekspor bahan pangannya. Di antaranya Uganda, Rusia, Bangladesh, India, Pakistan, dan Myanmar. Jika kondisi ini terus berlangsung, semua bahan pangan akan naik.
"Ngeri sekali melihat cerita semua negara sekarang mengerem pangannya," ujar Jokowi.
Dia juga mengingatkan, untuk lima dan sepuluh tahun ke depan Indonesia lebih butuh visi taktis, bukan yang bagus di awang-awang saja. Misalkan saja, menghadirkan embung, irigasi, hingga waduk yang pada 2024 ditargetkan bertambah 61 waduk dengan total waduk kurang lebih 300 waduk.