Menjelang Hari Raya Nyepi pada Kamis (7/3), konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Bahan Bakar Khusus (BBK) wilayah Bali mengalami peningkatan 7% dari rata-rata konsumsi normal.
Dari data PT Pertamina (Persero), konsumsi BBM dan BBK wilayah Bali jelang Hari Raya Nyepi sebesar 2785 KL, di mana konsumsi rata-rata normal harian adalah 2.600 KL.
Manager Communication & CSR Pertamina MOR V Jatimbalinus Rustam Aji mengatakan, untuk mendukung kelancaran transportasi dan aktivitas masyarakat, Pertamina juga telah menginstruksikan khusus kepada seluruh SPBU di Wilayah Bali untuk memaksimalkan ketahanan stok BBM di masing-masing lokasi.
Optimalisasi stok BBM itu terutama di jalur dengan potensi keramaian kendaraan, seperti pada Denpasar-Singaraja, Denpasar-Gilimanuk, dan Denpasar-Karangasem. "Karena mayoritas masyarakat Bali akan pulang ke kampung halaman masing-masing melalui jalur itu," kata dia, Rabu (6/3).
SPBU akan tetap beroperasi sampai dengan Rabu (6/3) pukul 22.00 WITA, dan akan buka kembali pada Jumat (8/3) pukul 07.00 WITA. Selain stok, Pertamina juga mengingatkan SPBU untuk tetap menjaga pelayanan dan aspek HSSE (Health, Safety, Security, Environment).
"Pertamina juga senantiasa mengutamakan pelayanan excellent kepada masyarakat, dengan tetap mengutamakan aspek Health, Safety, Security dan Environment (HSSE) pada operasional seluruh SPBU," kata dia.
Penyaluran gas elpiji
Sementara itu, Rustam mengatakan penyaluran elpiji bersubsidi maupun nonsubsidi berjalan normal, dengan realisasi konsumsi harian elpiji bersubsidi sebesar 691 Metric Ton (MT)/hari. Sementara, konsumsi harian Elpiji Non Subsidi mencapai 56 MT/Hari. Pertamina memprediksi konsumsi Elpiji menjelang Hari Raya Nyepi akan mengalami sedikit peningkatan sebanyak 4%-5%, yaitu menjadi 720 MT untuk Elpiji Subsidi, dan 59 MT untuk elpiji non subsidi.
Selama Hari Raya Nyepi di Wilayah Bali, Pertamina juga menerapkan strategi distribusi elpiji dengan menyiagakan piket agen dan pangkalan elpiji yang berjalan pada masa sebelum hingga setelah Hari Raya Nyepi.
Kemudian, penambahan tabung Elpiji Non Subsidi khususnya ukuran 12 kg dan 50 kg di hotel dan restoran sebagai antisipasi terjadinya peningkatan konsumsi. Selanjutnya, pengoperasian mobil pengangkut elpiji (skid tank) yang dimulai lebih dini pada H-1 menjelang Hari Raya Nyepi. (Ant)