close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Pixabay
icon caption
Ilustrasi. Pixabay
Bisnis
Senin, 20 September 2021 18:15

Konten viral, senjata utama bisnis digital

Pada pemula atau yang baru akan memulai bisnis digital ini, seringkali kesusahan dan bingung terhadap apa yang harus dipersiapkan.
swipe

Pada era digital seperti saat ini, berbagai cara dapat dilakukan bagi semua orang untuk mulai membangun dan mengembangkan bisnisnya, terutama bisnis digital. Persiapan demi persiapan harus di tata untuk bisnis yang dijalani.

Pada pemula atau yang baru akan memulai bisnis digital ini, seringkali kesusahan dan bingung terhadap apa yang harus dipersiapkan itu. Sehingga, ada tiga hal yang harus diketahui mereka sebelum memulai bisnisnya, yakni market, produk, dan marketing. 

“Pertama, harus tahu market, yang kedua produk, dan ketiga marketing. Ketiga hal ini tidak dapat dipisahkan, baik dalam menjalani bisnis digital maupun konvensional,” ujar digital marketer Joze Rizal.

Menurut dia, hal yang perlu dilakukan pertama dalam memulai bisnis ialah mengenali market atau pasar. Dari market tersebut, kita dapat mengetahui siapa audien yang dituju. Karena esensi sebuah bisnis ialah menyelesaikan suatu permasalahan market.

Setelah itu, para pebisnis akan mengetahui solusi daripada masalah tersebut, dan mengenali produk apa yang tepat pada market tersebut. Namun, sebelum melangkah pada aspek produk, penting bagi seorang pebisnis untuk menemukan market. Karena hal ini banyak menjadi pertanyaan bagi pebisnis.

“Bapak/Ibu bisa melakukan riset di sosial media. Seperti Facebook, Instagram, Youtube, Twitter, Tik Tok, dan Google, itu cara pertama. Dan cara kedua, ini adalah cara yang paling keren yakni mulai dari komunitas yang ibu/bapak ada di dalamnya,” jelas Joze.

Melakukan riset di media sosial lebih disarankan pada platform Youtube. Karena disana terdapat algoritma yang mana bisa didapatkan apabila seseorang seringkali mengunjungi topik yang sama selama beberapa kali (frekuensi). Sehingga dapat disimpulkan bahwa topik dari algoritma Youtube mereka tersebut membentuk sebuah market.

“Jadi, cara terbaik menurut saya dalam meriset adalah melihat konten-konten creator di Youtube. Itulah salah satu cara memvalidasi lewat Youtube,” imbuh Joze.

Dalam memvalidasi market dibutuhkan sebuah data. Cara simple untuk memvalidasi adalah melihat konten kreator, dengan topik apa yang mereka bahas. Semakin banyak konten kreator yang membahas topik tertentu, maka akan membentuk sebuah market, dan market tersebut lalu dikonversi dan dicermati pada marketplace, produk apa yang sedang laris di sana.

Kemudian, komunitas yang sesuai dengan apa yang dituju, juga dapat menjadi cara yang simple. Karena kita dapat mengetahui permasalahan yang terjadi di sana, dan bagaimana diskusi disana dalam mencari solusi itu dapat menjadi peluang.

“Karena peluang itu didapat di lingkungan sekitar kita, peluang itu tidak datang dari mana-mana. Tinggal bagaimana kekreatifitasan kita itu di korversi masalah itu menjadi peluang, dan peluang menjadi produk,” sahutnya. 

Dalam mencari peluang tersebut, memang perlu adanya modal untuk mendapatkan sebuah produk. Namun, di masa pandemi seperti ini yang mana sektor ekonomi sedang terganggu, modal menjadi suatu hal yang sedikit memberatkan. 

Ada beberapa cara untuk memulai bisnis tanpa sebuah modal, yakni menjadi reseller dan dropshippper. Karena dengan cara ini, tidak perlu untuk menyetok barang yang akan dijual, atau dalam kata lain menjual barang milik toko lain atas nama diri sendiri. Di samping itu, ada lagi peluang bisnis yang lebih mudah, yakni menjadi konten kreator baik di Youtube, Instagram, ataupun Tik Tok.  

Setelah memahami market dan mengetahui apa produk yang akan ditawarkan. Penting untuk juga memahami bagaimana marketing atau pemasaran yang akan digunakan. Dalam hal usaha tanpa modal ini, ada tiga cara gratis untuk marketing, yakni Viral Organik, Iklan Berbayar (PayAds), dan Influencer. 

“Kalo viral kan kita tidak Pay Ads atau tidak menggunakan iklan berbayar kepada sosial media. Tetapi kita menggunakan algoritma dari sosial media untuk bisa menyebar konten kita. Bisa digunakan beberapa platform, seperti Tik Tok dan Instagram, khususnya Reels. Karena kedua platform ini algoritmanya sedang nge-boost untuk videonya bisa tayang kepada banyak orang namun tidak menggunakan Pay Ads,” Tegas Joze.

Untuk mencapai konten yang viral itu, ada beberapa caranya. Yang pertama adalah membuat tiga detik pertama dalam video sebagai sesuatu yang wow effect, agar para penonton (viewers) dapat tertarik kepada konten yang dibuat. Selain itu, thumbnail yang wow effect dan tulisan yang menarik, juga menjadi hal yang harus diperhatikan. Karena biasanya, mereka (penonton) akan tertarik dengan sesuatu yang unik. 

Sehingga, jika konten yang dibuat menarik, maka akan menimbulkan keinginan untuk membagikannya kepada khalayak umum, dan pada akhirnya akan membentuk sebuah viral yang organik.

img
Muhammad Adil
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan