close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. baru meraih kontrak Rp14,81 triliun, mencapai 29,62% dari total target sepanjang tahun Rp50 triliun. / Facebook PTPP
icon caption
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. baru meraih kontrak Rp14,81 triliun, mencapai 29,62% dari total target sepanjang tahun Rp50 triliun. / Facebook PTPP
Bisnis
Selasa, 20 Agustus 2019 19:32

Kontrak baru PTPP jauh dari target

PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. baru meraih kontrak Rp14,81 triliun, mencapai 29,62% dari total target sepanjang tahun Rp50 triliun.
swipe

PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. baru meraih kontrak Rp14,81 triliun, mencapai 29,62% dari total target sepanjang tahun Rp50 triliun.

Kontrak baru emiten bersandi saham PTPP tersebut dicapai sepanjang semester I-2019. Terdiri dari induk perseroan sebesar Rp13,15 triliun dan anak perusahaan sebesar Rp1,66 triliun. 

Direktur Utama PTPP Lukman Hidayat mengaku optimistis target kontrak baru perseroan sebesar Rp50 triliun sampai dengan akhir tahun akan tercapai.

"Sampai semester I-2019, perolehan kontrak baru sebesar Rp14,8 triliun. Lalu sampai Agustus ini jadi Rp23 triliun, sudah nambah di energi," ujar Lukman dalam paparan publik di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (20/8). 

Kontrak baru yang diraih oleh PTPP sepanjang paruh pertama tahun ini didominasi oleh proyek Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kontribusinya hingga 68% mencapai Rp10,01 triliun.

Kemudian, kontrak baru yang dikantongi PTPP berasal dari sektor swasta dengan kontribusi 24% senilai Rp3,61 triliun. Selanjutnya proyek yang berasal dari dana APBN menjadi kontributor kontrak baru PTPP hingga 8% senilai Rp1,17 triliun.

Dari jenis atau tipe pekerjaan, kontrak baru PTPP meliputi proyek minyak dan gas sebesar 40%, gedung  24%, jalan dan jembatan 22%, dan industri 6%. 

Keempat jenis proyek tersebut merupakan kontributor utama dari portofolio kontrak baru PTPP sampai dengan Juni 2019 dengan total kontribusi sebesar 92%. Sisanya, kontrak baru disumbang oleh proyek bandara 3%, kereta api 3%, irigasi dan pembangkit listrik masing-masing 1%. 

Lukman pun merinci beberapa proyek besar yang berhasil diraih PTPP hingga semester I-2019 antara lain RDMP RU V Balikpapan lanjutan di Kalimantan Timur sebesar Rp5,88 triliun, tol Indrapura-Kisaran di Sumatera sebesar Rp3 triliun, smelter Kolaka tahap 1 dan 2 sebesar Rp700 miliar. 

Kemudian ada Pesantren Mualimin Yogya sebesar Rp470 miliar, pekerjaan tambah runway Soetta Sec. 1 sebesar Rp455,975 miliar, kereta api Makassar Pare-Pare sebesar Rp450 miliar, dan Sapras SPBU rest area sebesar Rp334 miliar. 

Lalu ada landmark Telkom Universe sebesar Rp292 miliar, RSUD Soreang sebesar Rp269 miliar, dan infrastruktur Tol Bakauheni sebesar Rp235 miliar. 

Teken kontrak energi

Sementara itu, Direktur PTPP Apriandy mengatakan pada April 2019, perseroan telah melakukan penandatangan kontrak pembangunan pabrik peleburan (smelter) berteknologi Rotary Kiln Electric Furnance (RKEF) dengan PT Ceria Nugraha Indotama.

Proyek pembangunan smelter feronikel yang berlokasi di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara ini akan menyerap investasi sebesar Rp4 triliun untuk tahap 1 dan akan dilanjutkan tahap berikutnya dengan nilai total investasi mencapai Rp14,5 triliun. 

"Pembangunan pabrik smelter ini menggunakan teknologi RKEF yang terdiri dari empat tanur listrik jenis rectangular, di mana teknologi ini merupakan yang pertama di Indonesia," kata Apriandy. 

Di samping itu, PTPP iuga telah melakukan perjanjian kerja sama terkait pembangunan smelter dengan PT Macika Mineral Industri pada 5 Agustus 2019. 

Dalam pembangunan proyek smelter ini, PTPP berperan sebagai kontraktor yang bertanggung jawab dalam penyelesaian proyek. PTPP pun akan bekerja sama dengan perusahaan China dari sisi teknologi dan machinery provider untuk proyek ini. 

Apriandy melanjutkan, pembangunan smelter ini akan menggunakan teknologi RKEF dengan total kapasitas daya 2x33 MVA, dengan target produksi sebesar 120.000 ton setiap tahunnya dengan kadar minimum nikel 11%. 

Proyek pembangunan smelter ini berlokasi di Kecamatan Palangga Selatan, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara dan ditargetkan beroperasi pada tahun 2021. 

Pada perdagangan Selasa (20/8) saham PTPP ditutup terkoreksi 0,5% sebesar 10 poin ke level Rp1.975 per lembar. Kapitalisasi pasar saham PTPP mencapai Rp12,24 triliun dengan imbal hasil 11,06% dalam setahun terakhir.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by PT PP (Persero) Tbk (@ptpp_id) on

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan