Pandemi Covid-19 memaksa sejumlah sektor industri untuk menghentikan sementara aktivitas ekonominya. Kondisi saat ini pun tidak bisa diprediksi secara pasti kapan akan berakhir, imbasnya pun ketahanan dunia usaha kian melemah tanpa adanya relaksasi atau bantuan dari pemerintah.
Ketua Himpunan Bank Negara (Himbara) sekaligus Direktur Utama Bank BRI Sunarso memprediksi dunia usaha kemungkinan hanya dapat bertahan dalam tiga bulan ke depan sejak pandemi terjadi yakni Maret lalu.
"Mereka ini punya ketahanan sampai tiga bulan, itu yang tak banyak diketahui orang. Sehingga restrukturisasi harus kita selesaikan di Juni," kata Sunarso.
Keringnya likuiditas korporasi ini tentu merambat menjadi kesulitan di sektor perbankan. Sebab korporasi akan menunda pembayaran cicilan dan bunga bank karena mendahulukan pembayaran seperti gaji pegawai dan sewa tempat.
Korporasi dipastikan mengalami defisit cashflow. Ujungnya, pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak bisa dihindari dan terjadi kenaikan penangguran dan kemiskinan.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan, dunia usaha memiliki batas daya tahan tersendiri. Mengutip dari Kadin, pelaku usaha hanya kuat sampai Juni.
Apalagi jika korporasi tidak diberikan bantuan sampai Juni, maka kondisi perusahaan akan sulit keluar dari defisit cashflow. Ujung-ujungnya akan merambat ke sektor keuangan.
Sekalipun menurut Piter antisipasi krisis direspons cepat oleh pemerintah. Tetapi, kebijakan yang dirilis pemerintah juga tetap memiliki batasnya.