Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) optimistis dengan pertumbuhan jumlah investor pasar modal Indonesia. Pasalnya selama pandemi Covid-19, jumlah investor pasar modal Indonesia tetap meningkat pesat.
Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo mengatakan, secara umum KSEI maupun self-regulatory organization (SRO) pasar modal lainnya tidak pernah menargetkan penambahan jumlah investor.
"Namun, apabila kita lihat dari data, pertumbuhan investor dari tahun lalu itu 1,4 juta. Insya Allah saya optimistis akan mencapai lebih dari 5 juta investor," kata Uriep dalam konferensi pers akhir tahun pasar modal Indonesia, Rabu (30/12).
KSEI mencatat, per 29 Desember 2020, jumlah investor pasar modal Indonesia 56% menjadi 3,87 juta investor, dari sebelumnya 2,48 juta investor di akhir 2019. Kenaikan investor ini tercatat empat kali lipat lebih tinggi sejak empat tahun terakhir, dari 894.000 investor di 2016.
Dari kenaikan ini, tercatat investor saham naik sebesar 53% menjadi 1,68 juta investor. Kemudian, jika dilihat dari jumlah investor aktif harian, hingga 29 Desember 2020 terdapat 94.000 investor atau naik 73% dibandingkan akhir tahun lalu.
Uriep melanjutkan, peran platform financial technology (fintech) semakin penting untuk pembukaan rekening investasi di pasar modal. Hal ini didukung dengan data bahwa lebih dari 50% investor memiliki rekening investasi di selling agent fintech.
Penggunaan platform digital tersebut, menurut Uriep sejalan dengan karakteristik investor pasar modal yang terus bergerak ke usia muda. Berdasarkan data KSEI per 29 desember 2020, jumlah investor berusia di bawah 30 tahun dan 30 sampai dengan 40 tahun, telah mencapai lebih dari 70%.
Uriep menuturkan, untuk terus meningkatkan jumlah investor, pihaknya akan terus melakukan inovasi ke depan. Salah satu program strategis KSE yang telah dijalankan, lanjut dia, adalah simplifikasi pembukaan rekening efek dan melakukan kerja sama dengan Dukcapil.
"Ini semua langkah strategis, karena kami selaku back office harus siap. Kami siap sebagai fasilitator, fasilitas perdagangan, penyimpanan, penyelesaian, maupun kliring di KPEI," ujarnya.
Dia pun berharap, dengan ditemukannya vaksin Covid-19 dan situasi yang semakin kondusif, pertumbuhan investor ini akan lebih banyak ke depan.