close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Jumlah pemrosesan penyediaan transaksi pada C-BEST Next-G meningkat lebih dari enam kali Iipat kapasitas sebelumnya./dok KSEI
icon caption
Jumlah pemrosesan penyediaan transaksi pada C-BEST Next-G meningkat lebih dari enam kali Iipat kapasitas sebelumnya./dok KSEI
Bisnis
Rabu, 08 Agustus 2018 13:09

KSEI tingkatkan kapasitas penyelesaian transaksi

Jumlah pemrosesan penyediaan transaksi pada C-BEST Next-G meningkat lebih dari enam kali Iipat kapasitas sebelumnya
swipe

Kustodian Sentra Efek Indonesia (KSEI) resmi mengimplementasikan sistem utama generasi terbaru C-Best Next-G.

C-BEST merupakan plaftorm elektronik terpadu yang mendukung aktivitas penyelesaian transaksi efek secara pemindahbukuan sejak 2000. Tepatnya pada saat implementasi perdagangan tanpa warkat (scripless) di pasar modal Indonesia.

Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi menyampaikan, pembaharuan sistem ini telah diinisiasi pada 2012. Adanya pembaharuan sistem ini, akan meningkatkan kapasitas penyelesaian transaksi oleh KSEI.

Dengan implementasi sistem baru ini, maka kapasitas penyelesaian transaksi KSEI meningkat enam kali lipat atau 20.000 per menit. 

"Jumlah pemrosesan penyediaan transaksi pada C-BEST Next-G meningkat lebih dari enam kali Iipat kapasitas sebelumnya, yaitu, dari 3.000 penyelesaian menjadi sekitar 20.000 penyelesaian transaksi per menit," kata Friderica atau Kiki sapaan akrabnya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (8/8)

Pembaharuan sistem sangat mendesak dilakukan sejalan dengan peningkatan jumlah investor serta transaksi di pasar modal.

Jumlah investor yang mengacu pada Single Investor Identification (SID), pada akhir 2012 (sebelum pengembangan C-BEST Next-G) baru mencapai 281.256 SID. Sedangkan per akhir Juli 2018 sudah mencapai 1.369.810 SID atau meningkat sebesar 387%.

Di sisi lain, pada 2017, total penyelesaian transaksi bursa melalui C-BEST sebesar 2,84 triliun unit dengan frekuensi mencapai 74,3 juta. Jumlah ini mengalami peningkatan dari 2016, dengan jumIah penyelesaian transaksi sebesar 1,92 triliun unit dengan frekuensi sebesar 64,9 juta.

Peningkatan jumlah ini diprediksi akan terus berlanjut setiap tahun, sehingga memerlukan peningakatan sistem pada KSEI.

"Pengembangan C-BEST Next-G ini diharapkan juga sejalan dan dapat mendukung implementasi sistem perdagangan JATS Next-G BEI dan E-Clears KPEI yang telah diimplementasikan beberapa waktu Ialu," imbuh dia.

Untuk mangembangkan C-BEST Next-G, KSEI menunjuk Nasdaq sebagai penyedia teknologi dan pengembang sistem pada 17 Oktober 2014. Selain dibantu oleh Nasdaq selaku pengembang sistem, dalam implementasi C-BEST Next-G, KSEI juga didukung asosiasi pasar modal terkait, yaitu, Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Asosiasi Bank Kustodian Indonesia (ABKI) dan Asosiasi Biro Administrasi Efek Indonesia (ABI), untuk memastikan peran serta aktif pelaku pasar dalam proses migrasi sistem tersebut.

Peluncuran dilakukan Kepala Eksekutlf Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen, disaksikan oleh Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi, Managing Director South Asia, South East Asia & Pacific Nasdaq Robert Frojd, Direksi dan Komisaris Self Regulatory Organizations (SRO), dan perwakilan asosiasi Pasar Modal Indonesia.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan