close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia  Destry Damayanti. Facebook Destry Damayanti
icon caption
Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia Destry Damayanti. Facebook Destry Damayanti
Bisnis
Kamis, 01 April 2021 17:24

KSSK dorong 38 sektor usaha untuk akselerasi pertumbuhan kredit

Lemahnya pertumbuhan kredit tersebut disebabkan oleh belum pulihnya kondisi dunia usaha.
swipe

Pertumbuhan kredit pada Februari 2021 masih mengalami kontraksi di level 2,15% secara tahunan atau year on year (yoy), lebih dalam dibanding Januari 2021 yang minus 1,92% (yoy).

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti mengatakan, lemahnya pertumbuhan kredit tersebut disebabkan oleh belum pulihnya kondisi dunia usaha, akibat dari konsumsi masyarakat yang belum pulih.

Untuk mendorong peningkatan pertumbuhan kredit tersebut, Destry mengatakan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) akan mendorong permintaan kredit dari 38 sektor prioritas.

"Kami mencoba memetakan sektor-sektor prioritas. Diharapkan sektor-sektor ini dapat menjadi pendorong ekonomi ke depan," katanya dalam webinar, Kamis (1/4).

38 sektor prioritas tersebut dibagi menjadi tiga kelompok bagian yang terdiri dari sektor berdaya tahan, pendorong pertumbuhan, dan penopang pemulihan. 

Dia menjelaskan, kelompok berdaya tahan terdapat enam sektor, yakni tanaman perkebunan, industri makanan dan minuman, pertambangan bijih logam, industri kimia farmasi, penebangan kayu dan kehutanan.

Kemudian, untuk kelompok pendorong pertumbuhan terdapat 15 sektor yakni perikanan, peternakan, industri tekstil dan produk tekstil (TPT), industri kulit dan alas kaki, elektronik, serta industri barang dari logam.

Selanjutnya, industri kayu dan furniture, industri mesin dan perlengkapan, industri logam dasar, informasi dan telekomunikasi, real estat, jasa pertanian, pengolahan tembakau, tanaman pangan, pengadaan air, dan industri barang galian bukan logam.

Sedangkan, untuk kelompok penopang pemulihan terdapat 17 sektor meliputi jasa kesehatan, perdagangan besar dan eceran, pertambangan batubara dan lignit, konstruksi, industri alat angkutan, hotel dan restoran, logistik, administrasi pemerintahan, serta jasa pendidikan.

Lalu, industri karet dan plastik, asuransi dan dana pensiun, jasa penunjang keuangan, jasa perantara keuangan serta jasa keuangan lainnya; serta angkutan darat, angkutan rel, dan transportasi udara.

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan