close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Foto Pixabay.
icon caption
Ilustrasi. Foto Pixabay.
Bisnis
Selasa, 27 Oktober 2020 17:30

KSSK: Perekonomian kuartal III mulai pulih

Perbaikan ekonomi didorong oleh percepatan realisasi dari stimulus fiskal dan perbaikan ekspor.
swipe

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menilai kondisi stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap terjaga di kuartal III-2020. Menurut KSSK, hal ini dapat menopang proses pemulihan ekonomi di tahun ini.

Ketua KSSK sekaligus Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan indikator stabilitas sistem keuangan tetap berada pada kondisi normal, di tengah masih tingginya ketidakpastian sebagai dampak pandemi Covid-19.

KSSK yang terdiri dari Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), disebut bakal terus memperkuat sinerginya dalam mempercepat pemulihan ekonomi, sekaligus menjaga stabilitas sistem keuangan.

Menurut Sri, perekonomian Indonesia di kuartal III-2020 mulai menunjukkan perbaikan dari tekanan yang sangat berat di kuartal sebelumnya, akibat dampak pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Perekonomian domestik secara berangsur membaik, terutama setelah tekanan triwulan II-2020 yang menyebabkan kontraksi hingga minus 5,32%," kata Sri dalam konferensi pers KSSK, Selasa (27/10).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini melanjutkan, perbaikan ekonomi secara berangsur-angsur didorong oleh percepatan realisasi dari stimulus fiskal atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta perbaikan dari sisi ekspor.

"Belanja pemerintah pada triwulan III-2020 meningkat signifikan, terutama untuk bantuan sosial dan dukungan usaha terutama UMKM. Hal ini dilakukan dalam keseluruhan pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," ujarnya.

Dia mengatakan, KSSK akan terus mendukung pemulihan ekonomi, dengan berbagai instrumen kebijakan yang telah dilakukan. Kebijakan juga didorong untuk meningkatkan permintaan di seluruh sektor ekonomi.

"Dari sisi fiskal, pelaksanaan anggaran hingga akhir tahun akan terus dimaksimalkan sebagai instrumen penting dalam rangka mendorong dan pulihkan ekonomi. Kebijakan moneter dan makroprudensial akomodatif juga akan terus ditempuh dan program restrukturisasi relaksasi kredit perbankan akan terus didukung," tuturnya.

 

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan