PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF melaporkan telah menyalurkan pembiayaan kepada penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada kuartal III-2021 turun 18,73% secara year on year (yoy) menjadi Rp4,90 triliun dari 6,03 triliun.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan kinerja perseroan tetap tumbuh dengan baik di tengah pandemi melalui penyaluran pinjaman kepada lembaga penyalur KPR serta pendapatan usaha lain.
"Kuartal III-2021, SMF berhasil menyalurkan pinjaman kepada penyalur KPR sebesar Rp4,90 triliun" kata Ananta di sela-sela konferensi pers pencapaian kinerja SMF triwulan III-2021, di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (26/11) malam.
Ananta menuturkan, total akumulasi dana yang dialirkan dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan dari tahun 2006 sampai dengan 30 September 2021 mencapai Rp74,04 triliun. Angka itu terdiri dari pembiayaan sebesar Rp61,10 triliun, sekuritisasi KPR sebesar Rp12,79 triliun, dan pembelian KPR sebesar Rp156 miliar.
"Dana yang telah dialirkan tersebut telah membiayai 1,19 juta debitur KPR yang terdiri dari 61,05% pembiayaan, 18,38% KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP), 20,45% sekuritisasi, dan 0,13% pembelian KPR," ujarnya.
Dukungan SMF pada program KPR FLPP merupakan realisasi dari peran perseroan sebagai fiscal tools pemerintah. SMF berperan dalam mengurangi beban fiskal pemerintah dengan membiayai porsi 25% pendanaan KPR FLPP, sehingga pemerintah hanya menyediakan 75% dari total pendanaan FLPP dari semula yang sebesar 90%.
Sementara, sejak awal tahun hingga September 2021, SMF telah berhasil mengalirkan dana pendamping untuk mendukung penyaluran KPR FLPP bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebesar Rp3,09 triliun untuk membangun 84.982 unit rumah dari 157.500 unit rumah yang ditargetkan oleh pemerintah untuk tahun 2021. Adapun sejak Agustus 2018 hingga September 2021, perseroan telah berhasil merealisiasikan penyaluran dana KPR FLPP mencapai Rp7,50 triliun untuk 218.050 unit rumah yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.