Kurs dollar Amerika Serikat sedikit melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya ketika imbal hasil (yield) obligasi melonjak.
Pelemahan kurs dollar AS terjadi pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), seperti dikutip Antara, saat yield obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun mencapai tingkat psikologis penting 3,00% untuk pertama kalinya sejak 2014.
Indeks dollar AS mencapai tertinggi tiga bulan di 90,985 terhadap sekeranjang enam mata uang dalam perdagangan pagi, sementara kenaikan besar pada imbal hasil obligasi pemerintah AS sebagian besar terjadi pada Senin (23/4).
Para analis mengatakan setelah naik selama lima hari berturut-turut, beberapa pedagang tidak diragukan lagi membukukan laba menjelang peristiwa fundamental penting minggu ini.
Di sisi ekonomi, penjualan rumah keluarga tunggal baru di AS pada Maret 2018 berada pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 694.000 unit, menurut perkiraan yang dirilis Selasa (24/4) oleh Departemen Perdagangan AS.
Angka tersebut 4,0% di atas tingkat Februari yang direvisi 667.000 unit dan 8,8% di atas perkiraan Maret 2017 sebesar 638.000 unit.
Sementara itu, Indeks Kepercayaan Konsumen dari Conference Board AS meningkat menjadi 128,7 pada April dari 127,0 pada Maret, lebih baik dari yang diperkirakan, menurut hasil survei oleh Nielsen, penyedia informasi dan analitik global terkemuka.
Indeks dollar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,20% menjadi 90,762 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,2237 dollar AS dari 1,2206 dollar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3972 dollar AS dari 1,3936 dollar AS pada sesi sebelumnya. Dollar Australia jatuh ke 0,7598 dollar AS dari 0,7603 dollar AS.
Dollar AS dibeli 108,69 yen Jepang, lebih tinggi dari 108,64 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dollar AS naik menjadi 0,9787 franc Swiss dari 0,9785 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2832 dollar Kanada dari 1,2848 dollar Kanada.