close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Hari ini, kurs rupiah bergerak pada rentang Rp14.004-Rp14.050 per dollar AS. / Istimewa
icon caption
Hari ini, kurs rupiah bergerak pada rentang Rp14.004-Rp14.050 per dollar AS. / Istimewa
Bisnis
Selasa, 08 Mei 2018 15:45

Kurs dollar AS sentuh 14022 & 14045

Ibarat mau pesan makanan cepat saji, kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat hari ini menyentuh angka 14022 dan 14045 di pasar spot.
swipe

Ibarat mau pesan makanan cepat saji, kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat hari ini menyentuh angka 14022 dan 14045 di pasar spot.

Menjelang penutupan perdagangan Selasa (8/5) pukul 15.42 WIB, kurs rupiah kian melejit ke level Rp14.048 per dollar AS di pasar spot seperti dikutip dari Bloomberg. Rupiah terdepresiasi 0,34% sebesar 47 poin dari penutupan sehari sebelumnya Rp14.001 per dollar AS.

Hari ini, kurs rupiah bergerak pada rentang Rp14.004-Rp14.050 per dollar AS. Posisi kurs rupiah hari ini adalah tertinggi dalam setahun terakhir, bahkan sejak 2 Oktober 2015 yang sempat menembus Rp14.000 per dollar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia juga melemah ke level Rp14.036 per dollar AS, terdepresiasi dari sebelumnya Rp13.956 per dollar AS. Nilai tukar mata uang Garuda ini tercatat tertinggi sejak awal tahun di BI.

Bank Indonesia menilai peluang penguatan nilai tukar rupiah masih terbuka dalam beberapa waktu ke depan karena indikator fundamental ekonomi domestik yang masih terjaga.

Tekanan dalam dua hari terakhir menurut bank sentral, lebih didominasi faktor eksternal karena dinamika ekonomi Amerika Serikat.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan investor juga melihat indikator fundamen domestik seperti inflasi yang terus mendekati sasaran bawah Bank Sentral dalam rentang 2,5%-4,5%, defisit APBN yang terjaga, dan pergerakkan defisit transkasi berjalan yang masih dalam rentang sehat di bawah 3% PDB.

"Penguatan rupiah tetap terbuka dari sisi kondisi domestik yang terjaga," ujarnya kepada Antara di Jakarta, Selasa (8/5).

Dody juga mengatakan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I 2018 yang sebesar 5,06% (yoy) masih positif dan sejalan dengan sasaran BI untuk laju pertumbuhan 5,1%-5,5% di 2018. Namun jika merujuk pernyataan BI sebelumnya, angka pertumbuhan itu di bawah ekspetasi BI yang melihat pertumbuhan ekonomi kuartal I-2018 bisa mencapai 5,1% (yoy).

"Asesmen BI terhadap PDB tetap positif dan akan mencapai proyeksi 5,1%-,5,5% di akhir 2018," ujarnya.

Rupiah pada Senin, untuk pertama kalinya sejak Desember 2015, melemah hingga melewati batas psikologis Rp14.000 per dollar AS. Di pasar spot, rupiah diperdagangkan hingga Rp14.003 per dollar AS.

Pada Selasa, rupiah tampak masih depresiatif. Kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) yang diumumkan BI Selasa ini menunjukkan, nilai tukar rupiah melemah ke Rp14.036 per dollar AS.

Rupiah yang ditransaksikan antarbank pada Selasa pagi juga melemah sebesar 35 poin menjadi Rp14.028.

Ekonom INDEF Bhima Yudhistira menilai fundmaental ekonomi tetap harus diperkuat untuk menjaga kepercayaan investor. Pemerintah harus menjaga stabilitas harga BBM, listrik dan pangan untuk tetap mampu mengendalikan inflasi, terutama menjelang tren konsumsi tinggi di Ramadhan.

BI juga, kata Bhima, tidak perlu ragu untuk menaikkan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25-50 basis poin, jika tekanan terhadap rupiah terus deras.

"Cadangan devisa akan terus tergerus untuk stabilisasi nilai tukar. BI tidak bisa andalkan hanya cadangan devisa sebagai satu-satunya instrumen menstabilisasi nilai tukar," ujarnya.

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan