Perusahaan yang bergerak di bisnis mobilitas transportasi logistik dan penunjangnya, PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA), mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga double digit di kuartal I-2021.
Adi Sarana Armada membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 37,28% menjadi Rp963,17 miliar di kuartal I-2021, dari Rp701,62 miliar di kuartal I-2020.
Akan tetapi, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk perseroan di kuartal I-201 mengalami penurunan 6,05%. Adi Sarana Armada mencetak laba bersih Rp32,6 miliar di kuartal I-2021, turun dari Rp34,7 miliar secara tahunan.
Presiden Direktur Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto mengatakan, upaya investasi emiten berkode ASSA ini di bisnis kurir ekspres, melalui Anteraja, semakin menunjukkan hasil yang positif terhadap kenaikan pendapatan ASSA.
"Pada kuartal I-2021, Anteraja kembali menjadi kontributor terbesar kedua terhadap total pendapatan ASSA, setelah bisnis rental dengan kontribusi sebesar 37,75%. Anteraja juga mengalami peningkatan pendapatan yang cukup signifikan sebesar 290,27% menjadi Rp391,54 miliar di kuartal I-2021,” ujar Prodjo dalam keterangan resminya, Rabu (30/6).
Dia melanjutkan, ASSA akan terus mengupayakan pertumbuhan di setiap lini bisnisnya, yang akan mengarah ke sharing economy dan techbased business.
Dalam mencapai target pertumbuhan di 2021, lanjut dia, ASSA memiliki berbagai strategi untuk masing-masing lini bisnis. Mulai dari Anteraja, dengan terus memperluas jangkauan melalui peningkatan jumlah titik layanan dan penambahan jumlah kurir (SATRIA). Saat ini, kurir Anteraja sudah mencapai lebih dari 15.000 orang yang tersebar di 600 titik layanan di seluruh Indonesia.
Prodjo melanjutkan, ASSA juga terus meningkatkan bisnis lelang hybrid JBA, yang pada kuartal I-2021 meningkat sebesar 3,77%, dengan ekspansi menambah lahan balai lelang. Lalu untuk ShareCar yang merupakan platform sewa mobil mandiri, ASSA terus meningkatkan utilisasi pemakaian dan jumlah unit yang disediakan.
Untuk Caroline yang merupakan marketplace tempat jual beli mobil, akan terus ditingkatkan penjualan mobil bekasnya. Dari sisi bisnis persewaan gudang (e-fulfillment atau sharing warehouse), Titipaja telah menambah lokasi gudang baru di Surabaya, sehingga tersedia di empat lokasi yaitu Jakarta, Bandung, Medan, dan Surabaya.
“Harapan kami berbagai upaya ini dapat terus mengembangkan bisnis ASSA ke arah new economy serta menyumbang kinerja positif di seluruh pilar bisnis. Untuk pertumbuhan yang berkelanjutan, ASSA juga akan terus mengutamakan aspek environmental, social, dan governance (ESG), dengan memanfaatkan green energy di seluruh aktivitas operasional masing-masing lini bisnis,” ucapnya.