close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Foto kiri ke kanan : Direktur Bisnis BNI Syariah, Ibu Dhias Widhiyati, Plt. Direktur Utama BNI Syariah, Bpk. Abdullah Firman Wibowo, Direktur Operasional dan Jaringan BNI Syariah, Bpk. Junaidi Hisom, Direktur Kepatuhan dan Risiko BNI Syariah, Ibu Tribuana
icon caption
Foto kiri ke kanan : Direktur Bisnis BNI Syariah, Ibu Dhias Widhiyati, Plt. Direktur Utama BNI Syariah, Bpk. Abdullah Firman Wibowo, Direktur Operasional dan Jaringan BNI Syariah, Bpk. Junaidi Hisom, Direktur Kepatuhan dan Risiko BNI Syariah, Ibu Tribuana
Bisnis
Selasa, 27 Februari 2018 14:31

Laba bersih BNI Syariah sepanjang 2017 Rp 306,68 miliar

Kenaikan laba tersebut disokong oleh ekspansi pembiayaan, peningkatan fee based, dan rasio dana murah yang optimal.
swipe

Kinerja BNI Syariah mengalami pertumbuhan yang positif pada 2017. Laba bersih mencapai Rp 306,68 miliar atau naik 10,6% dari tahun lalu yang sebesar Rp 277,37 miliar. Kenaikan laba tersebut disokong oleh ekspansi pembiayaan, peningkatan fee based, dan rasio dana murah yang optimal.

Plt Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo, mengatakan aset BNI Syariah sepanjang 2017 mencapai Rp 34,82 triliun atau naik 23% dari tahun sebelumnya. Raihan itu lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 19%. 

Dari sisi bisnis, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp23,60 triliun atau naik 15,14% sejalan dengan pertumbuhan industri sebesar 15,16%. Komposisi pembiayaan tahun 2017 disumbang segmen konsumer sebesar Rp12,16 triliun (51,5%). Diikuti segmen kecil dan menengah sebesar Rp5,13 triliun (21,7%), segmen komersial Rp4,53 triliun (19,2%), segmen mikro Rp1,40 triliun (5,9%), dan Hasanah Card Rp371,62 miliar (1,7%). 

Penyaluran pembiayaan, BNI Syariah terus menjaga kualitas pembiayaan, dimana pada 2017 rasio Non Performing Financing (NPF) BNI Syariah sebesar 2,89%, dibawah rata-rata industri yang mencapai 4,77%.

Selain pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga mencapai Rp29,38 triliun atau naik 21,2%. Lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 19,8% dengan jumlah nasabah sebesar 2,5 juta. Komposisi dana pihak ketiga tersebut didominasi oleh dana murah yakni dari giro dan tabungan yang mencapai 51,60%.

Kepercayaan atas kinerja BNI Syariah juga diwujudkan oleh BNI Induk yang telah melakukan penambahan modal di tahun lalu sebesar Rp 1 triliun. Suntikan modal tersebut bertujuan untuk meningkatkan rasio permodalan BNI Syariah menjadi 20,14%, menopang pertumbuhan bisnis pembiayaan serta untuk pengembangan infrastruktur IT termasuk digital banking.

Lebih lanjut Firman menjelaskan BNI Syariah sebagai Hasanah Banking Partner, berharap terus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia. Terutama dari sisi pengelolaan keuangan syariah. “Dengan berbagai pendekatan digital dan customer engagement,kami optimis perluasan customer based perbankan syariah dapat terus meningkat,” ucap dia.
 

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan