Produsen air minum dengan jenama Cleo, PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO), mencatatkan peningkatan penjualan selama kuartal II-2021. Perseroan membukukan peningkatan penjualan bersih 7,16% menjadi Rp529,32 miliar di kuartal II-2021, naik dari Rp493,9 miliar secara tahunan atau Year-on-Year (YoY).
Peningkatan penjualan ini didorong oleh segmen penjualan bukan botol yang meningkat 11,93% menjadi Rp309,3 miliar, naik dari Rp276,3 miliar secara tahunan. Kemudian, penjualan segmen botol juga meningkat 4,43% menjadi Rp209,4 miliar, naik dari Rp200,5 miliar secara YoY. Sedangkan penjualan segmen lain-lain turun 38,71% menjadi Rp10,4 miliar, dari Rp16,9 miliar.
Berdasarkan segmen geografis, penjualan perseroan masih didominasi di Pulau Jawa dan Bali, yaitu dengan porsi 87,9% atau sebanyak Rp465,39 miliar. Sementara penjualan di provinsi lainnya mencapai 12,07% atau Rp63,9 miliar.
Dengan peningkatan penjualan tersebut, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke entitas induk emiten berkode saham CLEO ini terkerek naik 41,81%, menjadi Rp91,7 miliar di kuartal II-2021, dari Rp64,7 miliar secara tahunan.
Adapun hingga kuartal II-2021, CLEO membukukan kenaikan jumlah aset menjadi Rp1,39 triliun, dari Rp1,30 triliun per 31 Desember 2020. Aset perseroan tumbuh 6,92% selama enam bulan terakhir.
Rinciannya, jumlah liabilitas perseroan naik menjadi Rp435 miliar hingga 30 Juni 2021, dari Rp416 miliar di 31 Desember 2020. Selanjutnya, jumlah ekuitas perseroan juga mengalami peningkatan di kuartal II-2021 menjadi Rp958 miliar, dari Rp894 di akhir 2020.
Dengan munculnya laporan keuangan ini, terpantau pada Jumat (23/7) pukul 14.32 WIB, saham CLEO diperdagangkan naik 22 poin atau 4,66% ke harga Rp494 per saham. Saham ini memiliki kapitalisasi pasar Rp5,93 triliun.